Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Sebelum meninggalkan Brunei Darussalam, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan diri menemui ratusan warga Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermukim dan bekerja di negara kerajaan tersebut.
Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para TKI untuk bersikap baik dan tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum di negara tersebut.
"Di sini saudara bawa nama bangsa dan negara. Masa antara saudara sebangsa berantem, kita jaga nama baik. Saya senang sekali, tidak seperti di Malaysia, Korea dan Arab Saudi yang ketika ke sana banyak sekali masalah, problem, dan macem-macem masalahnya," ujar Jokowi di KBRI Brunei Darussalam di Kota Bandar Seri Begawan, Minggu, (8/2/2015).
"Di sini, dari kemarin sampai sekarang nggak ada apa-apa, saya senang sekali," sambung dia.
Namun Jokowi mendapatkan kabar terjadi insiden, keributan antara sesama TKI di Brunei. Jokowi pun menyayangkan kejadian tersebut dan meminta agar sesama warga Indonesia harus saling bekerja sama, bukan saling bertengkar.
"Saya dengar ada yang berantem? Bener ndak? Masa antara saudara sebangsa berantem. Ini harus bisa diselesaikan. Tidak boleh sesama saudara ada yang berantem," jelas dia.
Taat Aturan
Selain kabar tersebut, Jokowi juga menyebutkan di antara gaji TKI di negara lain seperti Malaysia dan Arab Saudi, TKI di Brunei berpenghasilan lebih tinggi.
"Kalau dilihat di sini gaji sudah enak, saya denger faktanya nggak ngerti. Saya lihat yang di sini dari wajah saja sudah kelihatan senang. Beda ketika waktu di Arab beda, Malaysia beda, di sini saya lihat cerah semuanya," kata Jokowi disambut tawa para TKI.
Karena dirasa telah mendapatkan perlakuan baik, Jokowi meminta agar para TKI di Brunei mentaati segala aturan yang telah di tetapkan oleh kerajaan Brunei.
Jokowi pun mengambil contoh bagaimana upaya pemerintah yang harus memulangkan para TKI dari Malaysia, karena tidak mengikuti aturan dan bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Terakhir yang di Malaysia saya kirim Hercules untuk pulangkan 800 TKI kita, kemudian di Arab 400, ternyata ini yang di Malaysia masih ada 1.000, oke, jemput lagi. Di Malaysia ada 2,2 juta TKI, yang ilegal 1,2 juta. Yang pusing siapa? Yang pusing saya," ucap Presiden mencontohkan.
Walau merasa pusing dengan persoalan tersebut, namun Jokowi mengaku pemerintah tetap tidak akan tinggal diam dan akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi kepada TKI di luar negeri.
"Kita mau selesaikan masalah itu, tapi jangan sampai ilegal, terutama masalah yang kriminal. Sulit kita selesaikan, bapak ibu bawa nama bangsa dan negara," tandas Jokowi. (Rmn)
Jokowi Marah Dengar TKI Saling Tengkar di Brunei
Presiden Jokowi meminta TKI dan WNI di Brunei Darussalam agar menaati aturan di negara setempat.
diperbarui 08 Feb 2015, 09:41 WIBJokowi
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kelompok Disabilitas Intelektual Dinilai Sangat Rentan Kena Dampak Konsumsi Rokok
Cara Mudah Membersihkan Mie Basah dari Formalin dengan Bahan Sederhana
Ciri-ciri Saraf Mata Rusak: Kenali Gejala dan Penanganannya
Cara Simpel Membuat Tumis Pare agar Tetap Hijau dan Rasanya Tidak Pahit
Sikap Sejumlah Kader PDIP soal Ada Pihak yang Ingin Ganggu Internal Partai
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Jumat 20 Desember Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB
Arab Saudi Ganti CEO Megaproyek Kota Masa Depan Neom, Ada Apa?
Tren Gaya Rambut Pendek Pria, Rekomendasi yang Cocok untuk Segala Bentuk Wajah
Peringkat FIFA Terbaru, Timnas Indonesia Turun Dua Posisi
5 Momen Keakraban Umay Shahab dan Iqbaal Ramadhan Umrah Bareng, Netizen: Sahabat Sampai Jannah
Dua Andalan Timnas Ini Indonesia Siap Bungkam Filipina di Piala AFF 2024: Saatnya Beraksi!
Apa Ciri-Ciri Orang Hamil: Panduan Lengkap Mengenali Tanda Kehamilan