Jokowi Marah Dengar TKI Saling Tengkar di Brunei

Presiden Jokowi meminta TKI dan WNI di Brunei Darussalam agar menaati aturan di negara setempat.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 08 Feb 2015, 09:41 WIB
Jokowi

Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Sebelum meninggalkan Brunei Darussalam, Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyempatkan diri menemui ratusan warga Indonesia atau Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bermukim dan bekerja di negara kerajaan tersebut.

Dalam kesempatan itu, Jokowi berpesan kepada para TKI untuk bersikap baik dan tidak melakukan tindakan pelanggaran hukum di negara tersebut.

"Di sini saudara bawa nama bangsa dan negara. Masa antara saudara sebangsa berantem, kita jaga nama baik. Saya senang sekali, tidak seperti di Malaysia, Korea dan Arab Saudi yang ketika ke sana banyak sekali masalah, problem, dan macem-macem masalahnya," ujar Jokowi di KBRI Brunei Darussalam di Kota Bandar Seri Begawan, Minggu, (8/2/2015).  

"Di sini, dari kemarin sampai sekarang nggak ada apa-apa, saya senang sekali," sambung dia.

Namun Jokowi mendapatkan kabar terjadi insiden, keributan antara sesama TKI di Brunei. Jokowi pun menyayangkan kejadian tersebut dan meminta agar sesama warga Indonesia harus saling bekerja sama, bukan saling bertengkar.

"Saya dengar ada yang berantem? Bener ndak? Masa antara saudara sebangsa berantem. Ini harus bisa diselesaikan. Tidak boleh sesama saudara ada yang berantem," jelas dia.

Taat Aturan

Selain kabar tersebut, Jokowi juga menyebutkan di antara gaji TKI di negara lain seperti Malaysia dan Arab Saudi, TKI di Brunei berpenghasilan lebih tinggi.

"Kalau dilihat di sini gaji sudah enak, saya denger faktanya nggak ngerti. Saya lihat yang di sini dari wajah saja sudah kelihatan senang. Beda ketika waktu di Arab beda, Malaysia beda, di sini saya lihat cerah semuanya," kata Jokowi disambut tawa para TKI.

Karena dirasa telah mendapatkan perlakuan baik, Jokowi meminta agar para TKI di Brunei mentaati segala aturan yang telah di tetapkan oleh kerajaan Brunei.

Jokowi pun mengambil contoh bagaimana upaya pemerintah yang harus memulangkan para TKI dari Malaysia, karena tidak mengikuti aturan dan bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Terakhir yang di Malaysia saya kirim Hercules untuk pulangkan 800 TKI kita, kemudian di Arab 400, ternyata ini yang di Malaysia masih ada 1.000, oke, jemput lagi. Di Malaysia ada 2,2 juta TKI, yang ilegal 1,2 juta. Yang pusing siapa? Yang pusing saya," ucap Presiden  mencontohkan.

Walau merasa pusing dengan persoalan tersebut, namun Jokowi mengaku pemerintah tetap tidak akan tinggal diam dan akan menyelesaikan berbagai permasalahan yang terjadi kepada TKI di luar negeri.

"Kita mau selesaikan masalah itu, tapi jangan sampai ilegal, terutama masalah yang kriminal. Sulit kita selesaikan, bapak ibu bawa nama bangsa dan negara," tandas Jokowi. (Rmn)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya