Proton Harus Mau Bangun Pabrik di Indonesia

Pemerintah juga akan mendorong agar Proton untuk bekerjasama dengan perusahaan lokal.

oleh Septian Deny diperbarui 09 Feb 2015, 16:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meneken kontrak kerjasama dengan Proton Holdings Berhad untuk pengembangan dan produksi mobil nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin menegaskan jika perusahaan otomotif asal Malaysia, Proton Holding Berhard dengan PT Adiperkasa Citra Lestari ingin mengembangkan bisnisnya di dalam negeri, maka kedua perusahaan harus membangun pabrik mobil, bukan hanya pabrik komponen saja.

"Kita akan dorong agar dia bangun pabriknya mobilnya di sini, jadi bukan komponen saja," ujarnya di Ciawi, Jawa Barat, Senin (9/2/2015).

Selain itu, Saleh menyatakan pihaknya juga akan mendorong agar Proton untuk bekerjasama dengan perusahaan lokal yang sudah bisa mulai memproduksi komponen kendaraan roda empat.

"Apalagi mungkin ke depan bisa kerjasama dengan anak-anak bangsa yang sudah mencoba memproduksi dengan nama tersendiri. Bisa saja dalam FS (feasibility study) nanti kita dorong dalam kerjasama dengan lokal yang ada disini," lanjut dia.

Dan jika Proton dan Adiperkasa serius untuk membangun industri otomotif di dalam negeri, Saleh berharap kedua pihak tersebut betul-betul memperhatikan penggunaan komponen lokal. Dengan demikian akan ada nilai tambah bagi bangsa Indonesia.

Menurutnya, saat ini industri dalam negeri sudah mampu memproduksi komponen mobil, seperti Toyota yang memakai baja asal industri di Sukabumi.

"Juga dari daerah-daerah lain. Ini kan nantinya tumbuh. Kita dorong sebanyak mungkin (kandungan lokalnya). Nanti kan secara bertahap. Bisa juga R&D (Reseacrh and Development) dibuat di Indonesia, sehingga lokal konten bisa meningkat. Tapi sejauh ini belum ada pembicaraan ke kita," tandasnya.(Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya