Liputan6.com, Jakarta - PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), perusahaan perkebunan dan industri kelapa sawit berencana menerbitkan saham baru sebanyak-banyaknya 168 juta lembar saham. Jumlah itu 7,93 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan melalui penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/private placement.
Harga pelaksanaan saham baru perseroan akan ditetapkan sekurang-kurangnya Rp 4.055 per saham. Jadi total dana yang diincar dari aksi korporasi itu sekitar Rp 681,24 miliar. Untuk melakukan aksi korporasi itu, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 18 Maret 2015.
Advertisement
Wakil Direktur Utama PT Dharma Satya Nusantara Tbk, Andrianto Oetomo menuturkan, hingga kini perseroan belum memiliki pembeli siaga dari saham baru tersebut. Perseroan memiliki waktu paling lama dua tahun untuk melaksanakan aksi korporasi itu.
"Dana hasil penambahan modal tanpa HMETD ini akan digunakan sebagai alternatif pembiayaan dalam rangka pengembangan kegiatan usaha perseroan," ujar Andrianto seperti dikutip dari keterangan yang diterbitkan, Selasa (10/2/2015).
Pemegang saham perseroan antara lain PT Triputra Investindo Arya sebesar 25,08 persen, PT Khrisna Kapital Investama sebesar 14,63 persen, PT Mitra Aneka Guna sebesar 8,15 persen, dan PT Tri Nur Cakrawala sebesar 7,18 persen.
Pada perdagangan saham Selasa pagi pukul 10.27 WIB, harga saham DSNG turun 1,05 persen ke level Rp 4.225 per saham. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 164 kali dengan nilai transaksi Rp 8,6 miliar saham. (Ahm/)