Mengeluh, Bermanfaat atau Bermudarat?

Mengeluhkan sesuatu ternyata ada manfaatnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Feb 2015, 11:30 WIB
Saat orang ditengarai orang berisiko tinggi upaya bunuh diri, jika orang ini mulai menunjukkan curhat ingin bunuh diri, tak boleh diabaikan.

Liputan6.com, New York- Bos yang menyebalkan, pekerjaan yang tidak ada hentinya, pasangan yang tidak mengerti, jalanan macet, banjir yang mendera dan banyak hal lainnya picu kita untuk mengeluh. Ada yang mengatakan bahwa mengeluh itu kebiasaan yang buruk, tapi sebuah penelitian di Clemson University menyatakan hal berbeda.

Menurut peneliti, mengeluh bisa memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Hal ini terlihat dari dari penelitian terhadap 410 partisipan yang merasakan kesadaran, kebahagian, serta keluhan terhadap sesuatu. Didapatkan fakta bahwa usai mengeluh merasa jauh lebih bahagia dibandingkan yang tidak mengeluh.

"Kadang-kadang mengeluh bisa jadi cara untuk melepaskan emosi yang tidak diinginkan," terang psikologi Dr. Elizabeth Lombardo, Ph.D seperti dilansir Good Housekeeping pada Rabu (11/2/2015).

Mengeluh dianggap sebagai bentuk curahan hati karena kegagalan atau ketidaksukaan terhadap sesuatu.

Namun, mengeluh akan jadi mudarat alias tidak menguntungkan ketika fokus pada hal negatif, misalnya melulu menyalahkan orang lain terhadap suatu hal. "Jika keluhan seperti ini malah menyebabkan timbulnya pikiran pesimis, suasana hati buruk, hubungan yang makin buruk," tambah Lombardo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya