Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka mencetak target investasi sebesar Rp 519 triliun pada tahun ini, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) agresif memberikan gambaran dan proyeksi atas iklim investasi di Tanah Air, termasuk mensosialisasikan arah kebijakan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kepada 200 investor dari Korea Selatan (Korsel).
Dari pantauan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (11/2/2015), sejumlah investor asal Korsel sudah memadati Auditorium Kantor BKPM sejak Pukul 09.00.
Mereka terlihat antusias mengikuti seminar bertema "Indonesia Economic Perspective, Infrastructure and Manufaktur Investment Opportunities and Challenges 2015-2019. Seminar tersebut diselenggarakan BKPM bekerjasama dengan Kotra dan PT Jababeka Tbk, perusahaan properti.
Hadir Kepala BKPM Franky Sibarani dan Duta Besar Rebuplik Korea untuk Indonesia Cho Tai Young,dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil serta Direktur Jenderal Korean Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA).
CEO gathering tersebut mengundang kurang lebih 200 investor dari Korsel baik yang telah maupun menyatakan minat berinvestasi di Indonesia.
Advertisement
"Korsel memang fokus investor hari ini darena dalam kurun waktu 5 tahun ini, Korsel merupakan salah satu negara dengan nilai investasi terbesar di Indonesia," ujar Franky, pagi ini.
Dari data BKPM menunjukkan, Korsel menduduki peringkat keempat sebagai negara investor terbesar di Indonesia sepanjang 2010-2014. Pada kuartal IV tahun lalu, Korsel menempati posisi kelima besar negara asal investasi di Tanah Air.
Franky menjelaskan, tujuan diselenggarakan acara ini, pertama memberikan informasi kepada para investor Korsel tentang kebijakan dan peluang investasi di sektor infrastruktur dan manufaktur terkait pembangunan infrastruktur maritim di seluruh Indonesia.
Kedua, memberikan informasi kepada investor Korsel tentang rencana pembangunan kawasan industri baru di seluruh Indonesia didukung pembangunan infrastruktur maritim. Ketiga, memberi kesempatan para investor Korsel berdiskusi langsung dengan BKPM serta pembicara lain tentang permasalahan yang dihadapi dalam berinvestasi di Tanah Air.
"Jadi investor Korsel bisa memperoleh informasi lebih komprehensif mengenai outlook perekonomian Indonesia pada era pemerintahan baru, sekaligus menumbuhkan minat investor Korsel untuk menanamkan modalnya atau memperluas usaha di Indonesia," harap Franky. (Fik/Nrm)