Liputan6.com, Jakarta - Pertemuan pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dengan sekitar 200 investor asal Korea Selatan (Korsel) mengandalkan penerjemah sebagai jembatan komunikasi antara pihak Korsel dan pemerintah. Namun peran penerjemah dalam Seminar CEO Gathering ini kurang maksimal, sehingga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian merasa kecewa.
Seminar ini diselenggarakan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal bekerjasama dengan Korea Trade Investment Promotion Agency (KOTRA) dan PT Jababeka Tbk. Dihadiri oleh Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Kepala BKPM Franky Sibarani, Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia Cho Tai-Young.
Saat pihak Korea memaparkan pidato sambutan, Sofyan yang menggunakan alat penerjemah merasa kesulitan untuk menangkap isi yang disampaikan pihak Jepang dalam bahasa Indonesia. Kata maupun kalimat yang dirangkai si penerjemah loncat-loncat dan terkadang diam sejenak tanpa suara.
Ketika tiba giliran Sofyan berada di panggung untuk menyampaikan paparan, dia menyindir penerjemah tersebut. Mantan Menteri BUMN itu mengaku sulit mencerna dan memahami kata dan kalimat penerjemah.
"Saya tidak tahu apa harus berbicara Bahasa Indonesia atau Inggris. Karena sayang sekali terjemahan yang disampaikan mengecewakan. Kalau ada film di Amerika lost translation, makan inilah dia lost translation," ucap Sofyan di Gedung BKPM, Rabu (11/2/2015).
Akhirnya, Sofyan memilih menyampaikan sambutan dalam bahasa Inggris, karena khawatir ada kesalahan arti apabila bercuap-cuap dengan bahasa Indonesia dari si penerjemah. "Saya pilih berbicara bahasa Inggris dibanding bahasa Indonesia. Karena saya tak tahu apa penerjemahnya bisa menerjemahkan bahasa Indonesia, nanti malah lost lagi karena mengecewakan," paparnya. (Fik/Gdn)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Di Depan 200 Investor Korea, Sofyan Djalil Sindir Penerjemah
Mantan Menteri BUMN itu mengaku sulit mencerna dan memahami kata dan kalimat penerjemah.
diperbarui 11 Feb 2015, 14:06 WIBMenko Perekonomian Sofyan Djalil memaparkan penurunan BBM bersubsidi dihadapan wartawan di Gedung Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014). ( Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Anies Baswedan Jenguk Tom Lembong di Tahanan: Semangatnya Mengagumkan
Intip, Ramalan Shio Terkait Karier dan Cinta Menjelang Imlek 2025
9 Hujan Meteor yang Akan Mengguyur Bumi Sepanjang 2025
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta LavAni Livin Transmedia Bungkam Jakarta Bhayangkara Presisi
Bolehkah Dzikir Minta Balasan Langsung di Dunia? Begini Kata Buya Yahya
3 Pemain Manchester United yang Sebaiknya Diparkir saat Menghadapi Liverpool
PPN 12 Persen Hanya Berlaku Kategori Barang dan Jasa Mewah, Penerapan dan Dampaknya?
Berlian Lombok, Kisah Kembalinya Warisan Sejarah dari Tanah Pengasingan
Kegembiraan Santri Garut usai Guru Ngajiyang Dituduh Melakukan Pengeroyokan Divonis Hukuman Percobaan
Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu
350 Kata Bijak untuk Diri Sendiri yang Memotivasi dan Menginspirasi
Keluarga Minta Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Dihukum Berat