Liputan6.com, Jakarta - Politisi PDI Perjuangan, Emir Moeis, membantah meminta bantuan keringanan hukuman kepada partainya maupun Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Emir divonis 3 tahun penjara dan denda Rp 150 juta subsider 3 bulan kurungan pada April 2014. Ia dinilai terbukti bersalah dalam kasus dugaan suap proyek pembangunan PLTU Tarahan, Lampung.
"Sama sekali tidak pernah terpikir di benak saya untuk meminta keringanan, baik lewat kawan-kawan saya di PDIP apalagi ke KPK atau Abraham Samad (Ketua KPK)," kata Emir saat diperiksa di Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri, Jakarta, Rabu (11/3/2015).
Emir juga membantah dirinya pernah berkomunikasi dengan Samad untuk minta bantuan dalam kasusnya di KPK. Samad disebut-sebut 'membantu' meringankan hukuman bagi Emir.
"Bisa saja teman-teman berkomunikasi dengan Samad mengenai kasus saya. Tapi saya tidak pernah minta," kata Emir.
Dengan bantahan itu, secara tidak langsung Emir menggugurkan statmen Hasto. Beberapa waktu lalu dan kesempatan, Hasto mengaku, Ketua KPK Abraham Samad membantu meringankan hukuman bagi Emir Moeis.
Hal itu berkaitan dengan keinginan Samad yang ingin menjadi cawapres pendamping Jokowi saat Pilpres 2014 lalu. Bahkan, Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDIP itu menyebut, Samad bertemu sebanyak 6 kali dalam waktu berbeda menjelang hari pemilihan. (Osc/Yus)
Politisi PDIP: Saya Tak Pernah Minta Keringanan ke Abraham Samad
"Sama sekali tidak pernah terpikir di benak saya untuk meminta keringanan," kata Emir.
diperbarui 11 Feb 2015, 15:10 WIBSetelah beberapa kali tertunda karena sakit jantung, terdakwa kasus dugaan suap proyek PLTU Tarahan, Lampung pada 2004 lalu, Izedrik Emir Moeis akhirnya hadir mengikuti sidang pembacaan vonis, Senin (14/4/2014) (Liputan6.com/Johan Tallo)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ratusan Polisi Dikerahkan Jaga Pemungutan Suara di TPS Rokan Hulu
Ratusan Polisi dan Pengawas Bawaslu Dikerahkan Awasi Masa Tenang Pilkada Rokan Hilir
Polda Riau Gelar Doa Pilkada Damai, Ustaz: Jangan Bercerai karena Beda Pilihan
Ibadah Mbah Moen Tak Ada yang Spesial, tapi Mengapa jadi Wali? Ini Rahasia yang Diungkap Putranya
Baru Jalani Satu Pertandingan, Manajer Manchester United Sudah Dihujani Kritikan
Jokowi Bertemu Kiai Khos NU Jawa Tengah Bahas Pilkada Aman dan Damai
Polisi Dilarang Bawa Senjata Api Saat Jaga TPS di Pilkada Serentak 2024
Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Akibat Luka Tembak
Kapolda Metro Jaya Beberkan Jumlah TPS Rawan pada Pilkada 2024 di Wilayahnya
Nagita Slavina Boyong UMKM Sajikan Kuliner Internasional dari Poffertjes sampai Cokelat Dubai di Jajarans Festival
Apa Bahan Pembuatan Triangle: Panduan Lengkap Alat Musik Ritmis
Ada Rumor Pindah ke Fenerbache, Cristiano Ronaldo Isyaratkan Setia di Al Nassr