Liputan6.com, Balikpapan - 'Perang saudara' terjadi saat Jakarta PGN Popsivo menghadapi Jakarta Electric PLN pada seri kesatu putaran pertama kompetisi bola voli Pertamina Proliga 2015 di Balikapapn, Kalimantan Timur, 8 Februari silam. Amasya Manganang yang memperkuat Popsivo melawan sang adik, Aprilia S Manganang, di kubu Electric PLN.
Laga ini sepertinya benar-benar menjadi panggungnya Amasya dan Aprilia, meski ada satu lagi pemain yang menjadi sorotan, yakni Ana Paula Lopes Ferreira, pemain asing Popsivo asal Brasil. Baik Amasya maupun Aprilia saling tak mau kalah dalam melancarkan smes-smes keras. April begitu dominan dalam menyumbang poin untuk Electric PLN. Sementara Amasya mampu menutup serangan Popsivo ketika Ana Paula berada di posisi belakang.
"Kalau di rumah, kami memang kakak adik. Tetapi kalau sudah di lapangan, saya adalah musuhnya," kata Aprilia kepada Liputan6.com. "Saya ingin membuktikan bahwa saya lebih baik daripada kakak saya."
Sebelum pertandingan, baik Amasya dan Aprilia mengaku tidak saling bicara walau hanya lewat sambungan telepon. "Sampai pertandingan tadi, kami belum pernah kontak," tutur Aprilia yang diiyakan Amasya dalam wawancara terpisah. "Kami juga tidak pernah membicarakan permainan kami, walau sekadar memberikan masukan. Loe-loe, gue-gue aja," tambah Amasya dengan tertawa.
Keduanya juga mengatakan tidak tertarik untuk bermain bersama dalam satu tim. "Tidak cocok, sama-sama egois, tak ada yang mau mengalah," tutur Aprilia sambil tertawa lepas. "Kalau satu tim bisa berantem," ucap Amasya sambil tersenyum.
Sejak bermain di Proliga, baik Aprilia dan Amasya tercatat sudah empat kali bertemu. "Ya perasaanya seperti biasa. Ya, intinya saya senang bisa menang," ujar Amasya yang tiga tahun lebih tua dari Aprilia.
Advertisement
Baca juga:
5 Pemain Paling Subur Sepanjang Sejarah MU
Petinggi Klub NBA Kepergok Goda Bintang Porno Lebanon
Tunggakan Gaji Pemain Persija Bukan Urusan Pemprov DKI