Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Bambang Surya Putra menegaskan, pompa air di Ibukota tak boleh sampai berhenti beroperasi. Apalagi saat banjir menerjang Jakarta.
"Pompa diharamkan untuk mati pada musim hujan, kecuali musim kemarau," kata Bambang di Balaikota Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Apalagi, kata dia, berdasarkan laporan BPBD, akhir bulan Februari hingga Maret 2015 mendatang curah hujan di Jakarta masih akan cukup tinggi. Diperkirakan banjir bisa terjadi lagi pada 20 Februari 2015.
Bambang mencontohkan, saat status Jakarta banjir Siaga I, Kanal Banjir Barat (KBB) umumnya dialiri air dari Sungai Ciliwung sebesar 700 meter kubik per detik. Dengan debit sebesar itu, maka pompa air harus terus berfungsi.
Idealnya, sambung dia, pompa yang aktif sejumlah 10-11. Tak hanya itu, limpahan air dari sungai-sungai kecil ke kanal maupun waduk juga harus terus dipompa secara berkala. Sebab, menurut dia, Jakarta memiliki banyak kawasan mangkok atau kawasan rendah, termasuk wilayah Istana Merdeka.
"Harus dipompa berkala. Harus terus dipompa. Pompa termasuk drainase," ujar dia.
Biopori atau sumur resapan, kata dia, bisa membantu agar air limpahan dari sungai tak membanjiri jalan atau pemukiman. Bambang mengatakan, di Jakarta banyak tanah lempung, bukan tanah hitam atau merah. Sehingga setelah beberapa hari hujan, tanahnya menjadi jenuh.
Juga banyak tanah yang dibeton hingga menghilangkan fungsi resapan air. Banyaknya pengambilan air tanah atau pembangunan juga mengakibatkan permukaan tanah Jakarta terus menurun 18 cm per tahun.
"Karena itu, seumur hidup di Jakarta harus pakai pompa. Kita belum pernah ketemu solusi terbaik selain pompa," kata Bambang.
Sebelumnya, pada Senin 9 Februari 2015 lalu PLN memadamkan listrik di kawasan Waduk Pluit, Jakarta Utara. Akibatnya, beberapa pompa di waduk tersebut tak bisa beroperasi mengalihkan air ke laut.
Hal ini pun membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok naik pitam. Karena, dampaknya sejumlah wilayah di Jakarta terendam banjir. Khususnya di bagian utara Jakarta. (Ndy/Yus)
HEADLINE HARI INI
Geger Harvey Moeis dan Sandra Dewi Terdaftar BPJS Kesehatan Fakir Miskin, Kok Bisa?
Banjir Jakarta, Pompa Air Solusi Terbaik?
BPBD DKI Jakarta menegaskan, pompa air haram berhenti beroperasi. Apalagi saat banjir menerjang Jakarta.
diperbarui 11 Feb 2015, 19:28 WIBBPBD DKI Jakarta menegaskan, pompa air haram berhenti beroperasi. Apalagi saat banjir menerjang Jakarta.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Jakarta LavAni Livin Transmedia Bungkam Jakarta Bhayangkara Presisi
Bolehkah Dzikir Minta Balasan Langsung di Dunia? Begini Kata Buya Yahya
3 Pemain Manchester United yang Sebaiknya Diparkir saat Menghadapi Liverpool
PPN 12 Persen Hanya Berlaku Kategori Barang dan Jasa Mewah, Penerapan dan Dampaknya?
Berlian Lombok, Kisah Kembalinya Warisan Sejarah dari Tanah Pengasingan
Kegembiraan Santri Garut usai Guru Ngajiyang Dituduh Melakukan Pengeroyokan Divonis Hukuman Percobaan
Turis Singapura Dilecehkan Saat Malam Tahun Baru di Braga Bandung, Pelaku Masih Diburu
350 Kata Bijak untuk Diri Sendiri yang Memotivasi dan Menginspirasi
Keluarga Minta Pelaku Penembakan Bos Rental Mobil di Rest Area Dihukum Berat
Tujuan LBB: Mewujudkan Perdamaian dan Keamanan Dunia
Demi Gelandang Finlandia, 2 Klub Papan Bawah Liga Inggris Saling Sikut di Bursa Transfer Januari 2025
Polda Sulut Beber Angka Kecelakaan Lalu Lintas Sepanjang Tahun 2024