Pemain dan Pelatih yang Pernah 'Buang' Trofi

Redaksi Liputan6.com coba merangkum siapa-siapa saja pemain dan pelatih yang pernah 'membuang' trofi juara.

oleh Rizki Hidayat diperbarui 12 Feb 2015, 08:31 WIB
Ilustrasi Bola (AFP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Merengkuh gelar juara merupakan hal paling membanggakan bagi seorang pesepakbola, pelatih bahkan seluruh klub. Tapi, ada juga pemain dan pelatih yang secara tak sengaja 'membuang' titel juara yang sudah susah payah didapat.

Selama setahun penuh, setiap klub sepak bola saling bersaing untuk bisa menjadi yang terbaik. Dan demi mewujudkan hal tersebut, seluruh elemen di dalam tim mengerahkan kemampuan terbaiknya.

Bahkan tak jarang, para pemain sampai harus mengalami cedera dan berdarah-darah. Kendati begitu, pengorbanan tersebut terbayar lunas bilamana gelar juara yang diimpi-impikan berhasil didapatkan pada akhir musim.

Dan untuk merayakan keberhasilan tersebut, pesta besar di stadion serta arak-arakan keliling kota dilakukan. Uniknya, dari sekian banyak selebrasi yang dilakukan terdapat beberapa pemain serta pelatih yang tak sengaja menjatuhkan trofi juara.

Redaksi Liputan6.com coba merangkum siapa-siapa saja pemain dan pelatih yang pernah 'membuang' trofi juara.


1. Sergio Ramos

Pemain Real Madrid, Pepe (kiri) dan Sergio Ramos mengangkat trofi Piala Raja trofi setelah mengalahkan Barcelona 2-1 pada final Piala Raja di Stadion Mestalla, Valencia (17/4/2014). (REUTERS/Sergio Perez)

1. Sergio Ramos
Setelah puasa gelar di ajang Copa del Rey selama 18 musim, Real Madrid akhirnya sukses menjadi kampiun di musim 2010/11 lalu. Di partai final, Madrid berhasil mengalahkan Barcelona berkat gol tunggal Cristiano Ronaldo di menit ke-103.

Untuk merayakan keberhasilan tersebut, seluruh penggawa serta staf pelatih Los Blancos mengarak trofi juara tersebut keliling Kota Madrid dengan memakai bus atap terbuka.

Saat titel itu hendak diangkat oleh Sergio Ramos, insiden yang tidak diduga-duga terjadi. Trofi Copa del Rey itu terlepas dari genggaman Ramos, jatuh ke aspal dan terlindas bus. Alhasil, trofi itu pun rusak parah bahkan hingga tidak berbentuk.


2. Maarten Stekelenburg

Ekspresi kiper Belanda Maarten Stekelenburg di laga final PD 2010 melawan Spanyol di Soccer City Stadium, Johannesburg, 11 Juli 2010. AFP PHOTO / JEWEL SAMAD

2. Maarten Stekelenburg
Persitiwa yang menimpa Sergio Ramos ternyata juga dialami oleh Maarten Stekelenburg. Saat masih berseragam Ajax Amsterdam, Stekelenburg secara tak sengaja menjatuhkan trofi juara Eredivisie Belanda musim 2010/11.

Uniknya, kejadian tersebut terjadi tiga pekan setelah aksi 'buang' trofi yang dilakukan oleh Ramos. Saat itu, seluruh penggawa Ajax melakukan parade keliling kota merayakan keberhasilan menjadi juara.

Stekelenburg yang memilih duduk di atap bus, mengangkat trofi yang berbentuk piring tersebut terlalu tinggi. Ups, trofi itu mengenai kabel listrik yang melintang di atas jalan. Titel tersebut terjatuh, menggelinding di atas aspal sebelum akhirnya diamankan oleh polisi.


3. Jan Vertonghen

Jan Vertonghen (sky sports)

3. Jan Vertonghen
Masih di Ajax Amsterdam, cuma kali ini pelakunya adalah Jan Vertonghen. Gelandang 27 tahun tersebut menjatuhkan titel juara Eredivisie Belanda musim 2011/12.

Cuma bedanya, Vertonghen menjatuhkan trofi tersebut tidak dalam parade kemenangan, melainkan saat melakukan interview bersama wartawan. Pemain yang kini membela Tottenham Hotspur itu lupa telah memegang trofi juara.

Trofi yang terlepas dari pegangan terjatuh dan mengenai kakinya sendiri. Vertonghen meringis kesakitan dan titel juara pun diamankan oleh staf Ajax.


4. Pep Guardiola

Pelatih Barcelona Pep Guardiola mengangkat trofi Liga Champions usai tim asuhannya menundukkan Manchester United 3-1 pada partai final di Wembley Stadium, 28 Mei 2011. AFP PHOTO/CARL DE SOUZA

4. Pep Guardiola
Guardiola sukses merasakan titel juara Bundesliga Jerman di musim perdananya sebagai pelatih Bayern Muenchen, yakni pada musim 2013/14. Untuk merayakan keberhasilan merengkuh trofi Liga Jerman yang ke-24, seluruh pemain menggelar pesta di Allianz Arena.

Para pemain dan staf pelatih saling bergantian menyiramkan bir, tak terkecuali Guardiola. Mungkin, karena terlalu banyak diguyur bir, tangan mantan arsitek Barcelona itu menjadi licin.

Alhasil, saat hendak menggenggam trofi Bundesliga, Guardiola justru menjatuhkannya. Beruntung, tak ada kerusakan berarti karena trofi berbentuk tersebut tidak jatuh dari tempat yang tinggi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya