Liputan6.com, Jakarta - Langkah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meledakkan dan menenggelamkan kapal pencuri ikan membuahkan hasil. Dengan langkahnya tersebut dinilai telah memberikan efek jera sehingga berdampak terhadap hasil tangkapan ikan nelayan Indonesia.
"Jadi dengan diledakkan kapal berikan efek jera. Di satelit itu titik kapal-kapal makin berkurang. Kalau dilihat dari data satelit dari sekitar 90 persen turun. Jadi sekitar 4.000 kapal sudah pergi," ujar Susi, seperti dikutip dalam sebuah wawancara di televisi swasta, Rabu (11/2/2015).
Advertisement
Ia menambahkan, langkah yang dilakukan kementeriannya juga mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. "Banyak SMS dari Sorong, Morotai. Terima kasih, sejak penenggalaman kapal itu lautnya sepi. Tak pernah lihat lagi kota terapung di malam hari," kata Susi.
Selain itu, Susi mengungkapkan, tangkapan ikan oleh nelayan juga lebih mudah didapat karena pasokan bertambah. Bila dahulu harus menunggu seminggu sekarang bisa sehari. Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan harga ikan turun turut menyumbangkan deflasi sekitar 0,24 persen pada Januari 2015.
"BPS melapor terjadi deflasi Januari sekitar 0,24 persen juga didorong dari harga ikan turun. Jadi harga ikan mulai terjangkau oleh masyarakat umum bila dulu Rp 60 ribu-Rp 50 ribu sekarang turun Rp 40 ribu, hingga Rp 35 ribu," kata Susi.
Menurut Susi, langkah dilakukan dengan meledakkan dan menenggalamkan kapal tersebut belum mendapatkan reaksi bilateral secara langsung. Meski demikian, pihaknya mendapatkan surat anonim tak resmi.
"Ada surat anonim tetapi bukan resmi. Ini sebetulnya bukan negara mereka, pelaku-pelaku bisnis yang memanfaatkan luas laut kita," ujar Susi. (Ahm/)