Liputan6.com, Jakarta - Susi Pudjiastuti dikabarkan hanya akan menjabat Menteri Kelautan dan Perikanan hanya selama 2 tahun. Hal itu dibenarkan oleh menteri nyentrik tersebut saat ditanya pembawa acara 'Mata Najwa' Najwa Shihab.
Pengusaha di bidang perikanan dan penerbangan tersebut mengungkapkan dirinya ingin bisa meluangkan waktunya lebih banyak untuk berkumpul bersama keluarga. "Saya berpikir sih seperti itu ya, anak-anak sudah (besar). Yang terakhir ini mau sekolah ke luar (negeri), cucu juga," ungkap Susi dalam tayangan 'Mata Najwa' di Metro TV, Rabu (11/2/2015).
Namun demikian, Susi memastikan dirinya akan berusaha keras membereskan segala permasalahan di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara maksimal. Dia juga menjamin setidaknya kondisi kelautan dan perikanan tanah air sudah lebih baik dengan kebijakan yang ia keluarkan saat menjabat sebagai menteri.
"Tapi kan saya bereskan dengan peraturan-peraturan yang baik. Nanti yang ada di departemen juga sudah terbiasa. Saya pikir sih cukup," imbuh dia.
Najwa kembali memastikan apakah benar Susi hanya ingin 2 tahun menjabat menteri. "Cukup 2 tahun saja?" tanya Najwa. "I think so, ya (saya kira begitu)," jawab Susi.
Presenter 'Mata Najwa' itu kemudian mengungkapkan pendapatnya bahwa merupakan suatu hal yang luar biasa bila ada menteri yang justru minta mengurangi masa jabatannya. Padahal, sebagian besar menteri justru ingin masa jabatannya bertambah.
"It's take so long, it's take so much (Ini sudah cukup lama bagi saya). Dan saya pikir pasti nanti akan ada yang lebih baik yang lebih apa... So far, sekarang ini. That's why I see (Kira-kira begini yang saya lihat sekarang)," beber Susi.
Terakhir, Najwa bertanya kemungkinan Susi berubah pikiran. "Apa yang mungkin bisa mengubah rencana itu?" tanya Najwa.
"Sekarang ini ya seperti itu, belum terpikir. I will do my best (saya akan lakukan yang terbaik)," tandas Susi Pudjiastuti.
Sepak terjang Menteri Susi Pudjiastuti dalam beberapa tahun terakhir mendapat respons positif menurut sejumlah survei. Aksi terbaru yang mendapat sorotan adalah saat ia memimpin langsung peledakan kapal asing yang masuk wilayah Indonesia secara ilegal. (Riz/Rmn)
Advertisement