Meski Banjir, Daerah Ini Kian Seksi Untuk Investasi Properti

Daerah Kelapa Gading dan Sentra Primer Barat seperti Daan Mogot, Puri Indah dan wilayah Jakarta Barat lain semakin seksi bagi pengembang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Feb 2015, 10:08 WIB
Seorang petugas polisi menggunakan perahu karet untuk melewati banjir yang menggenangi kawasan Grogol, Jakarta Barat, Rabu (11/2/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang berpikir hunian, perkantoran, pusat perbelanjaan atau proyek properti lain yang berada di kawasan langganan banjir dapat menurunkan harga jualnya. Namun tidak dengan beberapa daerah ini. Lokasi properti di Jakarta tersebut justru menjadi incaran pembeli untuk berinvestasi.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah Realestate Indonesia (DPD REI) DKI Jakarta, Amran Nukman mengungkapkan, banjir tidak berpengaruh terhadap harga jual properti. Faktanya, harga properti terus merangkak naik. Sebab panas, macet dan banjir seperti makanan sehari-hari warga Ibukota sehingga sudah terbiasa dengan kondisi tersebut.

"Banjir musiman, tidak pengaruh tuh ke harga. Buktinya masih saja diburu, karena walau bagaimanapun selain mereka beli properti untuk tempat tinggal, tapi juga investasi jangka panjang. Yang sudah beli hunian di kawasan banjir, bahkan tetap bertahan mungkin karena dekat dengan kantor dan sekolah anak-anaknya," papar dia.

Amran mengatakan, daerah Kelapa Gading dan Sentra Primer Barat seperti Daan Mogot, Puri Indah dan wilayah Jakarta Barat lain semakin seksi bagi para pengembang dan pembeli untuk berinvestasi properti. Dijelaskannya, kawasan tersebut sedang bertumbuh dengan banyaknya pembangunan proyek apartemen, rumah, perkantoran, pusat perbelanjaan meski kerap dilanda banjir setiap tahun.

"Di wilayah Jakarta Timur, ada Bekasi yang sedang menggeliat karena harga properti semakin naik di sana walaupun kena banjir. Sedangkan di daerah Jakarta Pusat, contohnya kawasan Thamrin Ring I daerah paling seksi untuk pembangunan gedung bertingkat tinggi. Biarpun kemarin terendam banjir, orang terkaya atau pemilik perusahaan bank swasta saja tinggal di sana dan nggak mau pindah tuh," terangnya.

Dia berharap, pemerintah dapat memaksimalkan pembangunan infrastruktur di daerah Bekasi dan Cibubur, jangan hanya terpusat di Jakarta atau Jakarta Pusat. Antara pemerintah dan pengembang dapat berbagi peran.

"Kami yang bangun gedung, hunian dan lainnya, sedangkan pemerintah bantu bangun infrastruktur seperti jalan, saluran air, gas, listrik dan sebagainya. Jadi berbagi tugas lah," pungkas Amran. (Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya