Liputan6.com, Rusia- Seorang bio-arkeolog Saskatchewan mengemukakan bahwa ia telah menemukan fosil manusia kembar tertua di sebuah pemakaman Siberia. Angela Lieverse, sang arkeolog mengatakan bahwa kerangka tersebut digali dari seorang ibu dan anak kembarnya yang berusia sekitar 7.700 tahun.
Fosil wanita tersebut diperkirakan meninggal dalam kondisi hamil tua. Penyebabnya bisa jadi karena pendarahan atau kelelahan saat menjelang melahirkan. Namun sang bayi yang dinyatakan kembar, salah satunya berada dalam posisi sungsang, yang menghambat kelahiran anak kedua.
Dilansir melalui jurnal Antiquity, Jumat (13/2/2015), para ilmuwan menganggap anak kembar hanya ada dalam pasangan moderen dan meragukan keabsahannya di masa lalu. Kini, dengan adanya penemuan fosil bayi kembar tersebut membuktikan bahwa anak kembar pun eksis sejak jaman purba.
Sebelum menemukan fosil wanita beserta anak kekmbarnya ini, set yang sama pernah ditemukan di South Dakota, Amerika Serikat beberapa waktu yang lalu. Usia fosil tersebut diperkirakan 400 tahun. (Liz)
Foto: Vladimir Bazaliiskii
Advertisement
