Liputan6.com, Jombang - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansah tengah menyiapkan berbagai strategi, untuk membahas peraturan atau sangsi hukuman bagi pelaku kekerasan seksual yang sudah memakan banyak korban.
"Ini sedang kita bahas, usulannya mematikan atau memotong saraf libido pelaku," ujar dia usai berbincang dengan pengasuh Pondok Pesantren Tebu Ireng, Cukir, Jombang, Jawa Timur, KH Sholahuddin Wahid di Jombang, Jawa Timur, Sabtu (14/2/2015) malam.
Khofifah mengatakan, dirinya telah melakukan pendekatan dengan berbagai pihak antara lain pakar hukum, pengacara senior, dokter, MUI dan pihak-pihak lain untuk membahas dan merumuskan hukuman yang tepat.
"Dan, itu akan kita bawa ke Rakor Menkopolhukam di kabinet," imbuh dia.
Dari sekian banyak temuan kasus yang didapatkan di lapangan, Khofifah mencontohkan, kejahatan kekerasan seksual atau kejahatan inces yang salah satunya terjadi di Kalimantan Timur.
"Di sana terungkap seorang kakek telah bertahun-tahun melakukan kejahatan inces, dan phedopilia yang menggauli keluarganya sendiri. Itu dilakukan kepada ke-3 anaknya. Kemudian berlanjut menimpa kedua cucunya. Dan baru terbongkar setelah kejadian serupa dilakukan kepada cicitnya," pungkas dia.
Darurat Pornografi
Selain tengah menghadapi darurat narkoba, Indonesia juga tengah menghadapi darurat pornografi, yang tidak kalah bahayanya dengan narkoba.
Khofifah mengatakan, pengunduh pornografi anak nomor 1 terbesar di dunia adalah Indonesia. Dan untuk pengunggah pornografi anak, Indonesia juga nomor 1 terbesar di dunia.
"Oleh karena itu, kalau kita ini mau melihat fakta secara empiris. Kita ini sudah masuk pada posisi darurat pornografi," tutur dia.
Menurut Khofifah, jika dipersentasekan belanja narkoba dalam 1 tahun bisa mencapai Rp 50 triliun, maka belanja di industri pornografi dalam 1 tahun bisa mencapai USD 50 miliar.
"Hal tersebut bisa diartikan bahwa belanja di industri pornografi di atas belanja narkoba," jelas dia.
Karena itu, kata Khofifah, yang bisa menyelamatkan remaja dan anak-anak dari kekerasan seksual adalah dengan menguatkan mereka secara bersama melalui bimbingan konseling di sekolah, supaya mereka bisa melakukan pola hidup sehat dan produktif.
"Saya ingin mengajak kepada kita semua untuk membangun kewaspadaan dan antisipasi secara sistematik dan strategis," pungkas Khofifah. (Rmn)
Mensos: Pelaku Kekerasan Seksual Dipotong Saraf Libidonya
Mensos Khofifah Indar Parawansah mengaku telah melakukan pendekatan ke berbagai pihak yakni pakar hukum, pengacara, dokter, MUI dan lainya.
diperbarui 15 Feb 2015, 07:26 WIBMenteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa masyarakat punya kekuatan besar untuk melindungi anak dari kekerasan seksual.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Barcelona vs Brest, Sparta Praha vs Atletico Madrid
Menjaga Kedamaian Pilkada 2024, Bukan Hanya soal Amankan Daerah yang Rawan
Link Live Streaming Liga Champions di Vidio, Rabu 27 November 2024: Sporting CP vs Arsenal, Manchester City vs Feyenoord
Link Live Streaming Liga Champions, Rabu 27 November 2024 di Vidio: Slovan Bratislava vs AC Milan, Inter Milan vs RB Leipzig
3 Pemain yang Wajib Direkrut Ruben Amorim buat Tambal Kelemahan Manchester United
Siap Hadapi Tsunami, Kemadang Wakili DIY dalam Simposium Tsunami Dunia
7.125 Personel Gabungan Siap Amankan Pilkada Serentak di Lamongan
Sehari Jelang Pencoblosan, KPUD Garut Musnahkan Ratusan Surat Suara Pilkada 2024 yang Rusak
Hujan Diprediksi Guyur Lampung Saat Pilkada 2024, BMKG Minta Warga Waspada