Liputan6.com, Los Angeles, Amerika Serikat Ketika akan menonton film bertema agen rahasia, seringkali terngiang di pikiran kita tentang seberapa banyak muatan baru yang bakal disuguhkan di dalamnya.
Maklum, sejak Alfred Hitchcock merilis Secret Agent di tahun 1936, industri film Hollywood bisa dibilang sudah cukup lama kebanjiran tema agen rahasia, termasuk franchise James Bond yang masih bertahan hingga saat ini.
Advertisement
Begitu juga saat dihadapkan pada Kingsman: The Secret Service yang tak lain merupakan adaptasi komik karangan Mark Millar dan Dave Gibbons. Tak hanya meneliti trailernya dengan seksama, beberapa jajaran sineas dan pemain juga saya pelototi bolak-balik agar semakin bersemangat untuk menonton filmnya.
Lalu seperti apa hasilnya?
Lalu, Seperti Apa Hasilnya?
Lalu seperti apa hasilnya?
Hasilnya? sungguh bukan pilihan yang salah. Disutradarai oleh Matthew Vaughn yang dikenal berkat kemahirannya mengarahkan karya-karya besar seperti Lock, Stock and Two Smoking Barrels, Snatch, hingga adaptasi komik Kick-Ass, film yang dibintangi Colin Firth, Mark Strong, dan aktor remaja Taron Egerton tersebut sukses memberikan suguhan yang proporsional dalam hal laga, komedi, hingga drama yang punya porsi cukup banyak di film ini.
Tak berhenti disitu, gaya 'from zero to hero' yang ada di film ini juga mengalir tanpa dramatisis yang berlebihan. Penokohan villainnya pun berhasil menjadi scene stealer tersendiri lewat kemampuan Samuel L. Jackson dalam memainkan peran.
Kontan, di luar segala sensor LSF yang konon cukup tajam terhadap film ini, Matthew Vaugn terbilang sukses dalam menyampaikan gambar serta cerita yang renyah. Film yang sudah tayang di bioskop Tanah Air sejak 11 Februari ini juga bisa dibilang sebagai karya terbaiknya setelah X-Men: First Class di tahun 2011.
Advertisement
Cerita Kingsman: The Secret Service
Cerita Kingsman: The Secret Service
Sedikit berbeda dengan komiknya, cerita Kingsman: The Secret Service dimulai dengan misi rahasia di Timur Tengah yang menewaskan salah satu agen terbaik Kingsman.
Merasa bersalah dengan kejadian itu, Harry Hart (Colin Firth) selaku pemimpin tugas pun mendatangi rumah sang agen dan menyerahkan sebuah medali pada anaknya, Eggsy (Taron Egerton) yang masih berusia tiga tahun. Di balik medal tersebut, tersimpan kode yang bisa ditelpon sewaktu-waktu dirinya mengalami kesulitan.
Singkat cerita, 17 tahun kemudian, Eggsy ditangkap polisi akibat mencuri sebuah mobil. Merasa khawatir dengan nasibnya, Eggsy pun menelpon kode di balik medal. Hasilnya, hidup Eggsy tak lagi sama setelah kejadian itu.
Dirinya harus bersaing dengan sejumlah anak remaja pilihan untuk dapat meneruskan pekerjaan ayahnya sebagai agen rahasia Kingsman. Mampukah Eggsy melakukannya? Temukan jawabannya di bioskop kesayangan Anda.