Reaksi Menteri Siti Saat Lihat Warga Akan Bakar Hutan di Riau

Menteri LHK Siti Nurbaya mengakui, pembakaran lahan hutan tak dapat terbantahkan sebagai upaya masyarakat membuka lahan.

oleh M Syukur diperbarui 17 Feb 2015, 09:05 WIB
Petugas memadamkan kebakaran lahan dan hutan di Bengkalis, Riau. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memergoki sekelompok warga yang hendak membakar lahan dan hutan di sekitar daerah Giam, Siak Kecil, Riau.

"Saya barusan lihat sendiri dari di atas, rata-rata lokasi yang terbakar itu memang dibakar. Kita sempat melihat sekelompok masyarakat dengan peralatannya yang bersiap-siap akan membakar lahan kembali," ucap Siti di Lapangan Udara Roesmin Noerjadin, Pekanbaru, Riau, Senin (16/2/2015).

Meski pun melihat kejadian itu, namun Susi mengatakan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla di Riau merupakan permasalahan kompleks yang menyangkut struktur sosial masyarakat. Ini adalah pekerjaan rumah yang paling besar yang harus dihadapi pemerintah.

"Selain memberikan pendidikan tentang Karhutla, kita juga harus memberikan akses kesejahteraan kepada masyarakat itu sendiri," sambung dia.

Siti mengakui, pembakaran lahan hutan yang dilakukan tak dibantah sebagai upaya masyarakat untuk membuka lahan. Hal ini tidak dapat disalahkan begitu saja, karena dalam kenyataannya memang masyarakat Indonesia belum sejahtera secara merata.

"Rata-rata yang saya dengar ini kan di perbatasan-perbatasan perusahaan yang mungkin memang tidak tergarap. Nah, masyarakat pikir ini tanah siapa? Lalu dibukanya untuk diolahnya agar mendapatkan penghasilan," ujar Siti.

Menurut Siti, pembahasan secara mendalam tentang struktur sosial masyarakat sangat penting dilakukan. Dengan kesejahteraan dan pemberian pendidikan, masyarakat dapat pula menjadi pengaman terdepan Karhutla.

"Ini penting, jangan kita hanya menyalahkan masyarakat saja tanpa kita memikirkan struktur sosialnya. Pembahasan struktur sosial ini sendiri salah satu jalan kita dapat mencegah kebakaran terjadi lagi," jelas dia.

Namun Siti sudah memerintahkan badan konservasi untuk melakukan patroli. Dengan begitu, diharapkan kebakaran dapat diketahui sedini mungkin.

Selain itu, Siti juga membahas keadaan gambut Riau yang memang dalam kondisi sangat kering. Akibatnya, Karhutla lebih mudah terjadi walau hanya dipantik dengan api yang sangat kecil.

Siti pun segera meminta ke Presiden Joko Widodo atau Jokowi agar hujan buatan di Riau dapat dilakukan. "Nanti malam saya akan buat laporan kunjungan ini. Besok saya memang ada pertemuan dengan Presiden dan akan saya minta agar hujan buatan segera dilakukan," tandas Siti. (Rmn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya