Liputan6.com, Jakarta Jika biasanya para remaja perempuan tergila-gila dengan sosok Al Ghazali, beda halnya dengan Marya Genova. Penyanyi asal Bogor tersebut tak ingin berduet dengan putra pertama Ahmad Dhani-Maia Estianty itu. Ada apa dengan Marya Genova?
Gadis berusia 16 tahun tersebut sama sekali tak kepikiran untuk membuat project duet dengan Al Ghazali. Saat ditanya tentang alasannya enggan berduet bersama kakak El tersebut, Marya hanya tertawa. Ia pun hanya mengatakan kalau sejak kecil dia suka berhasrat untuk nyanyi bareng sang idolanya.
Advertisement
"Nggak pengin sama dia, aku lebih maunya sama Mama Ina (Vina Panduwinata). Aku senang sama lagu-lagunya, suaranya bagus, pokoknya ngefans sama Mama Ina," ujar Marya Genova, saat berbincang di kantor redaksi Liputan6.com, SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Marya Genova baru saja mengeluarkan single perdananya berjudul Haruskah Ku Mati. Ia menyanyikan ulang lagu ADA Band yang sempat hits beberapa tahun lalu. Saat diminta langsung oleh pencipta lagunya Krishna Balagita, Marya merasa takut tak bisa membawakan lebih bagus dari sebelumnya.
Cewek yang bercita-cita sebagai dokter ini terlebih dahulu memahami lirik lagunya. Bahkan lantaran begitu menghayati, Marya Genova sampai menangis saat take vocal. Ia tak kuasa menahan air matanya.
"Aku spontan menangis, suerr! Liriknya beneran sedih. Singlenya tentang orang yang berjuang untuk mendapatkan seseorang yang ia sayangi, tetapi orang itu nggak ngasih harapan juga. Jadi kayaknya apa aku harus mati dulu biar bisa sayang sama aku?" pungkas Marya Genova.(Fir/Mer)