Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui divisi Integrated Supply Chain (ISC) telah memutus rantai bisnis pengadaan impor minyak. Dengan langkah tersebut, Pertamina mengklaim bisa menghemat atau menekan biaya operasional sebesar US$ 200 juta.
Vice Presiden ISC Pertamina, Daniel Purba mengatakan, total impor minyak yang direncanakan oleh Pertamina pada tahun ini sebesar 300 juta barel. Rinciannya, untuk produk kilang seperti Pertamax, Premium, Avtur dan solar sebesar 200 juta barel, sedangkan untuk minyak mentah sekitar 100 juta barel.
"Setahun impor crude oil dan produk kilang jumlahnya 300 juta barel," kata Daniel, di kantor Pusat, Jakarta, Selasa (17/2/2015).
Menurut Daniel, setelah mendapat tugas pengadaan minyak menggantikan peran Pertamina Energy Trading (Petral) Ltd, ISC melakukan pemutusan rantai pengadaan minyak, dengan membeli minyak langsung dari produsen.
Dengan pemutusan mata rantai tersebut, dapat menghemat US$ 30 per barel sampai US$ 40 sen per barel. Jika ditotal 300 juta barel maka akan dapat mengemat sebesar US$ 200 juta.
Sebelumnya atau saat tender masih dilakukan oleh Petral, rantai bisnis memang cukup panjang karena melalui pihak ketiga. Langkah tender dengan melakukan pihak ketiga tersebut juga membuat biaya operasional yang dikeluarkan bertambah.
Selain mampu memutus rantai tender, ISC juga telah memindahkan telah melakukan tender pengadaan di dalam negeri. Menurut Daniel dengan pengadaan tender di dalam negeri maka publik bisa memantau. Sebelumnya atau saat proses pengadaan minyak masih dipegang Petral, tender dilakukan di Singapura sehingga tidak terpantau. Pengadaan tender di Singapura karena memang perusahaan tersebut berkedudukan di sana.
"Kami sudah bisa melakukan proses tender di Jakata, tepatnya di kantor Pertamina," kata Daniel, Dengan dilakukannya tender pengadaan dalam wilayah hukum Indonesia, maka akan tercipta transaparansi, karena proses tender dapat diketahui oleh berbagai pihak. (Pew/Gdn)
Putus Rantai Pengadaan BBM, Pertamina Klaim Hemat US$ 200 Juta
"Setahun impor crude oil dan produk kilang jumlahnya 300 juta barel," kata Vice Presiden ISC Pertamina.
diperbarui 17 Feb 2015, 19:55 WIBIlustrasi Pertamina
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Agar Tepat Sasaran, Gus Ipul Minta Inpres DTSEN Jadi Pedoman bagi Penyaluran Bansos
Profil Afni Zulkifli, Bupati Kabupaten Siak Terpilih yang Batal Dilantik oleh Presiden Prabowo
Inspirasi 8 Desain Dapur Minimalis Sederhana, Bikin Betah Masak
Resep Tempe Bacem Tanpa Air Kelapa: Mudah, Lezat, dan Tahan Lama
Memahami Arti Eksistensi: Makna, Aspek, dan Penerapannya dalam Kehidupan
Arti Kurikulum: Pengertian, Fungsi, dan Penerapannya dalam Pendidikan
Jarang Diketahui, Ini Rahasia Daun Pepaya untuk Turunkan Kolesterol Tinggi
Menaker Akan Temui Massa Driver Ojol yang Demo Tuntut THR
India Gempa Dangkal Magnitudo 4, Warga Ketakutan Bergegas Keluar Bangunan
Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan, Bisa Turunkan Kolesterol dan Darah Tinggi
Resep Es Jeruk Nipis Serai, Minuman Segar Penurun Gula Darah Tinggi
Saksikan FTV Kisah Nyata Siang Spesial di Indosiar, Senin 17 Februari Via Live Streaming Pukul 12.00 WIB