Ahok Pastikan Obat Anestesi Buvanest di Jakarta Sudah Ditarik

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan anestesi Buvanest Spinal sudah ditarik dari Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 17 Feb 2015, 21:35 WIB
Andrea sebenarnya menjalani terapi injeksi di organ vital untuk mengobati impotensinya. Tapi, hasilnya melebihi yang dibayangkannya.

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok memastikan anestesi Buvanest Spinal sudah ditarik dari Jakarta. Anestesi ini memang sempat membuat 2 pasien do RS Siloam Karawaci meninggal dunia setelah diberi obat milik Kalbe Farma yang diduga telah ditukar isinya itu.

"Sudah ditarik ya, Dinas sudah tahu. Saya dapat laporan juga sih itu," kata Ahok di Balaikota, Jakarta Selasa (17/2/2015).

Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Kesehatan Kusmedi. Dia menjelaskan, Kalbe Farma juga sudah dipanggil untuk menjelaskan hal ini. Semua bukti penarikan juga bisa ditunjukan.

"Di Jakarta sudah. Kalbe saya panggil, saya tanya apa sudah ditarik, dan dia menunjukkan bukti penarikan," kata Kusmedi.

Meski memastikan anestesi itu sudah ditarik, Kusmedi mengakui Dinas Kesehatan tidak turun langsung menarik obat yang diduga tertukar Asam Tranexamat. Sebab, kasus itu tidak terjadi Jakarta.

"Karena bukan wilayah kami dan bukan kami yang keluarkan izin jadi kami tidak turun. Setahu saya Kemenkes dan BPOM sudah turun," tandas Kusmedi.

2 Pasien RS Siloam Karawaci telah meninggal pada 12 Februari 2015 setelah mendapat injeksi obat anestesi Buvanest Spinal. Satu di antaranya merupakan kasus obsgyn (Obsterics and gynaecology), sedangkan yang satunya adalah kasus urologi.

Kalbe Farma langsung menarik 2 produk yakni seluruh batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor 629668 dan 630025. Kedua obat tersebut diduga isinya tertukar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya