Minta KPK Diselamatkan, PGI Kirim Surat ke Jokowi

Selain itu, PGI juga menuntut Jokowi segera mengambil langkah untuk menghentikan permainan politik, baik di kubu Polri maupun di KPK.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Feb 2015, 22:14 WIB
Presiden Joko Widodo (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)

Liputan6.com, Jakarta - Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi terkait kisruh 2 institusi penegak hukum, yakni Polri dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sekretaris PGI Jeirry Sumampoy mengatakan, dalam surat tersebut pihaknya meminta Presiden Jokowi segera menyelamatkan KPK.

"Kedua lembaga penegakan hukum (KPK dan Polri) sama-sama penting. Namun, dengan melihat beberapa kejadian, ada upaya membunuh KPK sebagai lembaga. Jika membunuh KPK itu artinya membunuh pemberantasan korupsi," ujar Jeirry melalui pesan singkat, Selasa (17/2/2015).

Menurutnya, KPK masih merupakan lembaga yang paling baik untuk memberantas korupsi dibandingkan kepolisian dan kejaksaan. "Karena itu, kami berharap agar Bapak Presiden segera mengambil langkah untuk menyelamatkan lembaga itu," jelas dia.

Selain itu, PGI juga menuntut Jokowi segera mengambil langkah untuk menghentikan permainan politik, baik di kubu Polri maupun di KPK. PGI melihat rusaknya lembaga penegak hukum karena dirusak kepentingan politik.

"Bangsa ini tidak ingin kedua lembaga tersebut rusak oleh kepentingan kotor yang kemudian berimplikasi rusaknya tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Karena itu kami memohon agar Presiden bisa membersihkan kedua lembaga dari intervensi politik," tandasnya.

Setelah penetapan Komjen Pol Budi Gunawan menjadi tersangka oleh KPK, pimpinan KPK kemudian mendapat tekanan serta ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisin. Hal ini kerap dinilai sebagai langkah untuk melumpuhkan KPK. (Ado/Riz)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya