Catatan Gol di ISL 2014, Peserta Ternyata "Telat Panas"

Sebanyak 144 atau sekitar 21% gol dicetak di 15 menit terakhir babak kedua, tepatnya antara menit ke-75 hingga pertandingan usai.

oleh Rejdo Prahananda diperbarui 18 Feb 2015, 05:30 WIB
Emmanuel "Pacho" Kenmogne (Fikar Abubakar)

Liputan6.com, Jakarta - Liga Super Indonesia (LSI) 2015 akan segera bergulir. Tepatnya, Sabtu (20/2/2015). Setelah menggunakan format dua wilayah di edisi 2014 lalu, kompetisi tertinggi sepak bola nasional ini kembali ke format satu wilayah.

Sebanyak 18 klub dari berbagai penjuru Tanah Air akan saling bertemu mengarungi musim yang panjang. Sebanyak 306 pertandingan bakal digerlar untuk menentukan tim terbaik di Indonesia. Dari 27 pertandingan yang terlaksana di musim 2014, tercipa 676 gol. 584 gol dicetak dari open play di mana 82 gol di antaranya berasal titik penalti, dan 10 gol bunuh diri.

Arema menjadi tim terproduktif di musim lalu dengan mencetak 64 gol dari 27 pertandingan. Sementara striker Persebaya, Emmanuel Kenmogne, keluar sebagai top scorer musim lalu dengan torehan 25 gol.

Supardi Nasir menjadi top scorer dalam urusan gol bunuh diri. 2 dari 10 gol ke gawang sendiri yang tercipta di musim 2014 dibukukan oleh bek sayap Persib tersebut.

Berdasarkan status kewarganegaraan pemain, 374 gol dicetak oleh pemain berpaspor Indonesia, yang termasuk pemain-pemain naturalisasi seperti Greg Nwokolo dan Cristian Gonzales. Samsul Arif (Arema) menjadi pemain lokal paling produktif di LSI 2014 dengan raihan 16 gol. 302 gol sisanya dicetak oleh pemain asing dengan Kenmogne sebagai top scorer.

Dilihat dari segi posisi pemain yang dipisahkan ke dalam 3 kelompok,  belakang,  tengah, dan  depan, 76 gol atau sekitar 11% dari total 676 gol dicetak oleh pemain belakang. Pemain Tengah mencetak 229 gol atau sekitar 34%, sementara pemain depan mencatat 371 gol atau sekitar 55%. Angka tersebut menunjukkan, pemain depan masih menjadi ujung tombak para peserta memproduksi gol.

Vladimir Vujovic (Persib) menjadi pemain belakang dengan gol terbanyak. Pemain asal Montenegro itu total mencetak 6 gol, yang 2 diantaranya dicetak dari titik penalti. Sementara rekan Vujovic, Makan Konate, menjadi pemain tengah terproduktif di musim lalu dengan torehan 13 gol.


Telat Panas

LabBola

Angka statistik rekapitulasi gol LSI 2014 berdasarkan periode terciptanya gol menunjukkan klub-klub peserta cenderung “telat panas.” Sebanyak 144 atau sekitar 21% gol dicetak di 15 menit terakhir babak kedua, tepatnya antara menit ke-75 hingga pertandingan usai.

Dalam interval yang sama di babak pertama, tepatnya antara menit ke-30 hingga babak pertama usai, tercatat ada 121 gol atau sekitar 18%. Interval yang paling sedikit memproduksi gol adalah 15 menit pertama babak pertama, di mana hanya ada 80 gol atau sekitar 12% gol tercipta.

Gol pertama musim lalu dicetak oleh Lukas Mandowen untuk Persipura, tepatnya di laga pembuka LSI 2014 melawan Persela pada 1 Februari 2014. Pemain mungil Tim Mutiara Hitam tersebut mencetak gol di menit ke-30 dan membantu Persipura menang 3-0. Jika eksekusi Achmad Jufriyanto di babak adu penalti tidak dihitung, gol terakhir LSI 2014 menjadi milik Boaz Solossa, yang mencetak gol penyama kedudukan di menit ke-79 di partai final.

Laga pembuka LSI 2015 akan mempertemukan juara dan runner up musim lalu, yakni Persib, yang bertindak sebagai tuan rumah, melawan Persipura. Siapa kira-kira yang akan mencetak gol pertama LSI 2015? Menarik ditunggu jawabannya.

Foto dok. Liputan6.com

(Rejdo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya