Metamorfosis Uang Kertas Indonesia Selama 70 Tahun

Perubahan mata uang Rupiah Indonesia selama 70 tahun setelah merdeka.

oleh Jazaul Aufa diperbarui 18 Feb 2015, 18:09 WIB
Metamorfosis Uang Kertas Indonesia Selama 70 Tahun

Liputan6.com, Jakarta - Tahun ini, Indonesia merayakan kemerdekaan akan genap menginjak usia 70 tahun. Jelas, 70 tahun bukan merupakan waktu yang singkat. Perjalanan untuk mencapai Indonesia yang lebih maju tanpa adanya penjajahan telah berhasil dilalui hingga kini.

Perbedaan Indonesia di era 2000-an dengan era 1990-an saja sudah tidak bisa dirunutkan. Apalagi, jika dibandingkan dengan masa penjajajahan. Bebas berpendapat, modernisasi, kemajuan teknologi, dan kondisi perekonomian mungkin salah satu pembedanya.

Jika menilik dari segi perekonomian, mata uang Indonesia memiliki banyak perubahan. Pada tahun 1854-1942, rupiah bukanlah nama mata uang Indonesia, melainkan Netherland Indies Gulden atau rupiah Hindia-Belanda. Sebab, selama 350 tahun Indonesia dijajah oleh Belanda. 1 Netherland Indies Gulden setara dengan 1 sen.

Kemudian, pada masa penjajahan Jepang, tahun 1943-1945, nama tersebut berganti menjadi Roepiah dengan 1 Roepiah setara dengan 1 sen Jepang. Setelah merdeka hingga tahun 1965, nama mata uang kembali berubah menjadi Rupiah Indonesia. Nilai 1 Rupiah Indonesia setara dengan 100 Sen.

Memang hingga kini, mata uang Indonesia tidak berganti nama. Namun, sudah tidak ada lagi uang kertas dengan nilai Rp 1, kini nilai uang kertas terendah adalah Rp 1.000. Melansir dari laman WowShack, Rabu (18/2/2015), inilah metamorfosis mata uang rupiah dari tahun 1945 hingga sekarang.

1945 dan 1952

Foto dok. Liputan6.com
Foto dok. Liputan6.com


1958-1984

1958

Foto dok. Liputan6.com

1960

Foto dok. Liputan6.com

1968

Foto dok. Liputan6.com

1984

Foto dok. Liputan6.com


1992-Sekarang

1992

Foto dok. Liputan6.com

1998

Foto dok. Liputan6.com

2004

Foto dok. Liputan6.com

2009

Foto dok. Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya