Liputan6.com, Jakarta - Terkait kasus pemukulan anggota polisi oleh TNI, Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan POM AL sedang menyelidiki kasus tersebut. Ia pun menyalahkan sikap arogansi TNI AL dan anggota polisi hingga menyulut api pertikaian.
"(Kasusnya) Sedang diusut oleh POM kita. Sebenarnya dari teman-teman kepolisian salah, kita juga salah. Kita juga mengaku salah," ujar Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (18/2/2015).
Menurut Moeldoko, penyelidikan kasus pemukulan ini dilakukan agar POM AL dapat mengungkap fakta, pihak mana yang berperan besar dalam dugaan pemukulan tersebut.
"Tingkat kesalahannya itu seperti apa, nanti kita lihat. Kalau perlu, ada hal-hal yang digunakan sebagai terapi untuk membenahi penerapan disiplin," kata perwira tertinggi di TNI itu.
Menurut Moeldoko, razia yang dilakukan pada 7 Februari lalu, merupakan razia gabungan TNI dan Polri yang disebut Operasi Gaktib (Penegak Ketertiban).
"Oh ya kita lagi operasi. Panglima kan telah membuka pada Desember, Operasi Gaktib yang dijalankan secara terpadu oleh seluruh angkatan dan kepolisian. Dalam operasi itu tidak boleh tidak bersatu, harus terpadu. Makanya selalu melibatkan kepolisian," jelas dia.
Kasus dugaan pemukulan anggota polisi oleh anggota POM AL terjadi pada Sabtu 7 Febrauri dini hari. Saat itu POM AL sedang mengadakan razia tempat hiburan malam, dan salah satu sasarannya ialah Bengkel Cafe yang terletak di kawasan SCBD Semanggi, Jakarta Selatan.
Kedua pihak memiliki argumentasi untuk membela diri yang berbeda. Menurut pihak kepolisian, pemukulan terjadi ketika anggota POM AL meminta polisi yang berada di dalam club untuk menunjukkan identitas dan enggan diperiksa karena sedang bertugas khusus.
Sementara pihak POM AL mengatakan polisi menodongkan pistol kepada anggotanya, sehingga POM AL terpaksa mengamankan polisi tersebut. Selain itu, anggota polisi tersebut juga tidak meu mengeluarkan identitas. (Rmn)
Panglima TNI: Pemukulan Polisi, Sama-sama Salah
Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, kasus dugaan pemukulan polisi masih dislidiki POM AL.
diperbarui 19 Feb 2015, 03:34 WIBPanglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko beserta para pejabat teras Mabes TNI memberangkatkan 800 prajurit TNI yang tergabung dalam satuan tugas Batalyon Komposit (Satgas Yon Komposit) ke Darfur, Jakarta, Rabu (18/2/2015). (Liputan6.com/Herman Zakharia)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Australia Main Imbang Lawan Arab Saudi, Timnas Indonesia Wajib Menang
Memahami Medium Long Shot adalah Kunci Pengambilan Gambar yang Efektif
Kevin Diks Disorot Media Jepang: Timnas Indonesia Kini Punya Bek Rasa Striker
Etos Kerja Adalah Perilaku Positif, Pahami Kunci Sukses Meniti Karier Profesional
Rupiah Dibuka Melemah, Siap-siap Kembali Tembus 16.000 per Dolar AS
IHSG Dibuka Melemah, 123 Saham Anjlok
Prabowo Terima Tanda Kehormatan Tertinggi dari Pemerintah Peru
Prabowo dan PM Albanese Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Strategis Indonesia-Australia
Siapa Pemenang Lomba Mirip Nicholas Saputra?
9 Arti Mimpi Mau Dibunuh Orang Tapi Gagal, Jangan Terlalu Khawatir
Meta akan Tebar Iklan ke Threads mulai Januari 2025?
Jika Takdir Sudah Ditentukan, Mengapa Harus Berdoa? Begini Nasihat Ustadz Abdul Somad