Liputan6.com, Jakarta - Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tengah menjadi ancaman bagi dunia internasional. Pergerakannya agresif dan berhasil menduduki sejumlah wilayah Iraq dan Suriah.
Ironisnya, ISIS menjadi salah satu kelompok militan paling kaya di dunia dengan total kekayaan di atas US$ 2 miliar (asumsi kurs Rp 12.803 per dolar Amerika Serikat) pada 2014. Saat ini kekayaannya diprediksi terus bertambah demi mendanai berbagai aksi radikalnya.
Advertisement
Artikel Jadi Kelompok Radikal Terkaya di Dunia, Ini Cara ISIS Cetak Duit telah menyedot perhatian pembaca di kanal bisnis Liputan6.com pada edisi Rabu 18 Februari 2015. Ingin tahu, artikel terpopuler lainnya? Berikut lima artikel pilihan yang paling banyak dibaca:
1. Jadi Kelompok Radikal Terkaya di Dunia, Ini Cara ISIS Cetak Duit
Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) tengah menjadi ancaman bagi dunia internasional. Pergerakannya agresif dan berhasil menduduki sejumlah wilayah Iraq dan Suriah.
Ironisnya, ISIS menjadi salah satu kelompok militan paling kaya di dunia dengan total kekayaan di atas US$ 2 miliar (asumsi kurs Rp 12.803 per dolar Amerika Serikat) pada 2014. Saat ini kekayaannya diprediksi terus bertambah demi mendanai berbagai aksi radikalnya.
2. Jokowi Stop Kirim PRT ke Luar Negeri, Ini Imbasnya Buat Rakyat RI
Presiden Joko Widodo berencana menghentikan penempatan pembantu rumah tangga (PRT) di luar negeri. Langkah ini dinilai kontraproduktif dengan upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat di daerah-daerah, utamanya di pedesaan.
3. Bukan Bom yang Mampu Taklukan ISIS, Tapi Uang
Menghadapi ancaman Kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di seluruh dunia, Wakil Jurubicara Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Marie Harf justru mengeluarkan pernyataan yang akhirnya menuai sejumlah kritik. Dalam salah satu wawancaranya, Harf mengatakan, serangan bom tak akan bisa mengalahkan ISIS tapi uang yang justru mampu melakukannya.
4. Metamorfosis Uang Kertas Indonesia Selama 70 Tahun
Tahun ini, Indonesia merayakan kemerdekaan akan genap menginjak usia 70 tahun. Jelas, 70 tahun bukan merupakan waktu yang singkat. Perjalanan untuk mencapai Indonesia yang lebih maju tanpa adanya penjajahan telah berhasil dilalui hingga kini.
5. Jokowi Berkantor di Istana Bogor untuk Menenangkan Diri?
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belakangan ini lebih sering terlihat berkantor di Istana Bogor. Mantan Walikota Solo itu hampir setiap hari memanggil para menterinya untuk rapat di tempat tersebut.
Masa-masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla diwarnai berbagai gejolak politik dan ekonomi. Paling berat ketika Jokowi harus dihadapkan pada kisruh dua lembaga tinggi, yakni Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri. Apakah tujuan Jokowi berkantor di Istana Bogor untuk menenangkan diri? (Ahm/)