Liputan6.com, Bangkok - Kejaksaan Agung Thailand melayangkan dakwaan kepada mantan Perdana Menteri (PM) Thailand Yingluck Shinawatra. Adik dari mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra didakwa bersalah terkait kasus korupsi subsidi beras.
Dakwaan dakwaan yang disampaikan pihak Kejaksaan di persidangan. Jika terbukti bersalah, Yingluck bisa dijatuhi hukuman penjara maksimal 10 tahun. Demikian yang dimuat BBC, Kamis (19/2/2015).
Wartawan BBC di Bangkok Jonathan Head melaporkan Yingluck tak hadir dalam persidangan tersebut. Kata dia, sidang tersebut dianggap sejumlah pihak sebagai upaya militer untuk menghancurkan karier politik Yingluck ketika Thailand kembali ke pemerintahan demokratis.
Dalam kasus ini, Yingluck diduga melakukan penyalahgunaan wewenang atau melakukan korupsi terkait subsidi beras. Pemerintah di bawah komando Yingluck disebut membeli beras kepada petani Thailand dengan harga yang lebih mahal dari harga pasaran global.
Kebijakan itu mengakibatkan menumpuknya akumulasi stok beras dan berdampak buruk pada ekspor beras Thailand.
Para pihak yang mengkritik mengatakan program itu terlalu mahal dan berpotensi untuk dikorupsi. Yingluck juga dituding menyalurkan uang untuk para pendukung utamanya. Badan Anti Korupsi Thailand juga menyebut Yingluck diduga bertanggung jawab atas kerugian sejumlah uang kas negara.
Namun Yingluck menyatakan kebijakan itu bertujuan membantu para petani dan membantah terlibat dalam pelaksanaan skema tersebut. Dia menegaskan tidak memiliki kontrol langsung terhadap program tersebut, dan pelanggaran yang terjadi bukan tanggung jawabnya.
Pada pertengahan Januari 2015 lalu, Pengadilan Thailand secara resmi memutuskan mencopot jabatan Yingluck dari Perdana Menteri, beberapa bulan setelah militer negeri gajah putih mengkudeta adik dari mantan PM Thaksin Shinawatra tersebut. Kini pemerintahan Thailand dipegang PM Prayuth Chan-ocha.
Mahkamah Agung akan memutuskan perkara Yingluck ini pada 19 Maret mendatang apakah akan menindaklanjuti kasus ini dan atau tidak.
Menteri Keuangan Sommai Phasee mengatakan pada Rabu lalu, bahwa kementrian yang dipimpinnya telah menerima surat dari pengawas korupsi nasional yang mendesak gugatan perdata terhadap Yingluck Shinawatra untuk mengembalikan kerugian negara sebesar 600 milliar baht atau Rp.236 trillun dalam skema subsidi tersebut. (Riz/Yus)
Didakwa Korupsi, Mantan PM Cantik Thailand Terancam Bui 10 Tahun
Yingluck diduga melakukan penyalahgunaan wewenang atau melakukan korupsi terkait subsidi beras.
diperbarui 19 Feb 2015, 16:28 WIBYingluck Shinawatra (REUTERS/stringer)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Energi & TambangShell Dikabarkan Tutup Seluruh SPBU di Indonesia, Kenapa?
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ragam Acara Menarik di GJAW 2024 Buat Para Pecinta Otomotif
Miliarder Stanley Druckenmiller Jual Saham Nvidia, Alihkan Investasi ke Broadcom
Harga Cardano (ADA) Tembus USD 1 per Koin, Mampukah Menuju USD 10?
Sederet Emiten Siap Tebar Dividen pada 25-29 November 2024
Pantai Klayar Pacitan, Rekomendasi Wisata Pantai dengan Pesona Pasir Putih Memikat
5 KO Terbaik di ONE Friday Fights 88, Ada Terjangan Lutut sampai Tendangan Tinggi Mematikan
Sempat Unggul Dua Gol, Barcelona Ditahan Imbang Celta Vigo
3 Resep Praktis Mi Kangkung Belacan, Alternatif Mi Goreng Supaya Tak Bosan
24 November 1971: Pembajak Pesawat D.B. Cooper Curi Rp3 Miliar dan Terjun dari Ketinggian 3.000 Meter
Hasil Liga Italia Serie A AC Milan vs Juventus: Skor 0-0, Duel Rossoneri dan I Bianconeri Berakhir Tanpa Pemenang
5 Seruan Bumi kepada Umat Manusia, Pengingat sebelum Kematian di Akhir Zaman
Black Friday! Dapatkan Diskon hingga 70 Persen