7 Sejarah Kelam Pendukung Fanatik Chelsea 'HeadHunter'

1. Berdiri pada akhir tahun 1960-an, Chelsea HeadHunters awalnya bernama 'Chelsea Shed Boys'. Mereka dan suporter West Ham United yang bernama Mile End Mob merupakan perusahaan pendukung asli Inggris.

Chelsea HeadHunters awalnya dipimpin oleh Danny ‘Eccles’ Harkins yang berjalan beriringan dengan kelompok skin head. Mereka memiliki tujuan untuk menyiapkan para pemuda Inggris untuk melawan siapa saja. Namun, hubungan mereka dan skin head berakhir karena skin head memiliki beberapa anggota kulit hitam yang tergabung dalam ‘One armed Babs.

Sejak saat itu, selain Chelsea HeadHunter yang tak mau bersinggungan dengan orang kulit hitam, Combat 18 yang berbasis neo nazi juga berdiri pada tahun 1992.

2. Pada tahun 1997-1999, Chelsea HeadHunter sempat disusupi oleh wartawan Inggris yang bernama Donal MacIntyre untuk membuat sebuah film dokumenter.

Pada saat sedang melakukan pembuatan film, ia menemukan fakta mengejutkan bahwa beberapa anggota HeadHunter yang juga tergabung dalam combat 18 ditangkap oleh polisi karena juga terlibat dalam pergerakan anti kulit hitam yang lebih dikenal dengan Ku Klux Klan.

3. Anggota HeadHunter yang bernama Jason Marriner ditangkap polisi dan dipenjara karena terlibat dalam sebuah kekerasan rasis.

Meski begitu, ia mengaku tak bersalah karena pada rekaman yang menunjukkan kekerasan yang dilakukan dirinya kepada pria kulit hitam tampak berbeda dari realita. Ia menilai bahwa video tersebut telah diedit dan dimanipulasi. Ia menilai bahwa ia dipenjara tapi tak melakukan kesalahan.

4. Petinggi HeadHunter bernama Kevin Whitton dihukum seumur hidup pada 8 November 1985 karena melakukan penyerangan pada sebuah pub Kings Road.

Kejadian berawal ketika Chelsea kalah bertanding, Whitton dan hooligan lainnya menyerbu ke pub, meneriakkan "Perang! Perang! Perang! ". Usai melakukan penyerangan, salah seorang pendukung kembali meneriakan "Kamu berdarah Amerika! Datang ke sini mengambil pekerjaan kita " dan memukuli seorang manajer pub yang bernama Neil Hansen hingga hampir tewas.

5. Headhunter kembali melakukan ulah memalukan pada 13 Februari 2010, ketika terlibat bentrokan dengan pendukung Cardif City di Piala FA kelima babak di Stamford Bridge.

Pada 25 Maret 2011, 24 pendukung Chelsea HeadHunter dihukum karena terlibat kekerasan, yang mengakibatkan beberapa orang mengalami luka-luka (termasuk seorang perwira polisi yang mengalami patah rahang) di Isleworth Crown Court. Tindakan ini berbuntut larangan datang ke stadion selama tiga tahun hingga delapan tahun.

6. Pada Maret 2014, pendukung Chelsea terlibat bentrokan oleh pendukung PSG saat bertandang ke Paris untuk menghadapi Paris Saint-German (PSG). Puluhan mengalami luka yang cukup serius baik dari kubu Chelsea maupun PSG.

Tak hanya rusuh, fans Chelsea pun melakukan aksi rasis. Dikarenakan banyaknya kelompok Muslim dan Yahudi di Paris, para oknum ini menyanyikan yel-yel EDL (English Defence League)

Seperti diketahui, EDL adalah salah satu organisasi bawah tanah yang menyebar kebencian terhadap kaum imigran khususnya imigran berkulit hitam dan muslim di Inggris.

7. Pertengahan 2012, seorang pendukung Chelsea memperlihatkan gestur menirukan monyet untuk menghina penyerang Manchester United, Danny Welbeck saat MU bertandang ke markas Chelsea.