Liputan6.com, Medan - Saat Imlek, banyak hal yang dilakukan masyarakat Tionghoa untuk merayakannya. Di Medan, Sumatera Utara, misalnya, sejumlah masyarakat yang berada di kawasan Jalan Thamrin merayakannya dengan tradisi minum teh bersama keluarga.
Salah seorang masyarakat Tionghoa bernama Toni mengatakan, pemberian teh atau fang teh merupakan rangkaian tradisi pada hari Imlek yang wajib dilakukan keluarganya seusai sembahyang. Tujuan tradisi ini untuk memberi penghormatan kepada yang lebih tua dan meminta permohonan maaf atas kesalahan perbuatan yang telah mereka lakukan selama setahun.
"Tidak boleh ada yang menangis, marah atau buat kegaduhan dalam tradisi ini. Semua harus gembira saat berkumpul dan tidak ada yang boleh bekerja, semuanya harus bersukaria," kata Toni yang merupakan anak ketujuh dari Chen Fuk Khun atau Bambang Budi Hartono di Medan, Kamis (19/2/2015).
Toni menjelaskan, dalam tradisi fang teh, setiap anak atau orang yang lebih muda harus memberikan teh kepada orang tua mereka dan bersuka cita dengan keluarga besar sambil berlutut sambil memberi penghormatan.
"Dalam tradisi ini, setiap anak maupun yang lebih muda memberikan teh kepada yang lebih tua sambil meminta maaf atas perbuatan selama setahun ini," jelas dia.
Selain fang teh, keluarga besar Chen Fuk Khun ini juga menggelar open house dengan mengajak tetangga dan orang sekitar. Bahkan orang yang tidak dikenal pun boleh datang untuk menikmati menu masakan yang mereka hidangkan.
"Hidangan kami semunya halal," ungkap Toni.
Di tempat berbeda, salah satu keluarga di kawasan Jalan Medan-Binjai juga melakukan tradisi yang sama. Bahkan, usai melakukan tradisi fang teh, rumah milik keluarga Wati langsung diserbu masyarakat lantaran ia salah satu pengusaha bunga yang dikenal dermawan.
"Kita ramai-ramai kemari mau minta angpau Imlek, biasanya tiap tahun Ibu Wati selalu ngasih angpau kepada masyarakat sini saat imlek," ungkap salah seorang warga, Agus. (Ali)
Tradisi Unik Masyarakat Tionghoa di Medan Saat Imlek
Dalam tradisi ini, masyarakat Tionghoa tidak boleh ada yang menangis.
Diperbarui 19 Feb 2015, 20:31 WIBTradisi masyarakat Tionghoa saat merayakan Imlek. (Liputan6.com/Reza Perdana)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
7 Pernyataan Komisi I DPR RI Terkait Revisi UU TNI, Beberkan Pasal yang Dibahas
VIDEO: Revisi Pasal 47 UU TNI Dikritik, Koalisi Sipil: Berbahaya
Arti Istilah "Device", Berikut Pengertian, Jenis, dan Fungsinya dalam Dunia Teknologi
VIDEO: Rusuh! Rapat Pembahasan RUU TNI Diterobos Koalisi Sipil
Doa Mandi Nifas: Panduan Lengkap & Perawatan Pasca Melahirkan
Amerika Serikat Bakal Perketat Izin Perjalanan bagi Warga dari 43 Negara, Indonesia Termasuk?
Rahasia Ingin Pintar Rumusnya Gampang Kata UAH, Mengutip Surah Al-Baqarah ayat 282
VIDEO: Rumah Ambrol Tergerus Banjir Luapan Sungai, Penghuninya Ikut Hanyut
Memahami Arti BT Jual Beli, Berikut Panduan Lengkap untuk Transaksi Online
Rapat Revisi UU TNI di Hotel Selesai, Pembahasan Dilanjutkan Senin Besok 17 Maret 2025
Arti Al Hujurat, Memahami Makna dan Pesan Moral Surah ke-49 dalam Al-Qur'an
VIDEO: Diterjang Banjir Bandang, SDN Bojongtugu di Sukabumi Porak-Poranda