Penundaan Liga Ganggu Mental Pemain Persela

Secara materi tidak ada masalah pengunduran jadwal kompetisi, namun untuk mengembalikan stamina atau semangat bertanding dibutuhkan waktu.

oleh Jonathan Pandapotan Purba diperbarui 20 Feb 2015, 21:39 WIB
Persela Lamongan (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Lamongan - Penundaan "kick off" pelaksanaan Liga Super Indonesia (LSI) 2015 mengganggu mental pemain Persela Lamongan, karena pemain harus mempersiapkan lagi menghadapi pertandingan awal yang belum ditentukan jadwalnya.

"Memang, adanya pengunduran jadwal LSI 2015 mengganggu mental pemain, sebab saat latihan pemain yang sudah dipersiapkan menghadapi laga perdana pada 21 Februari 2015 lawan Persiram Raja Ampat, ternyata batal," kata Humas Persela, Arief Bachtiar.

Dikatakannya, secara materi tidak ada masalah pengunduran jadwal kompetisi, namun untuk mengembalikan stamina atau semangat bertanding dibutuhkan waktu yang cukup lama.

Meski demikian, manajemen Persela tetap mengikuti aturan yang diputuskan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi untuk menunda jadwal kompetisi hingga dua pekan. "Kita ikuti aturan saja, sesuai dengan PT Liga Indonesia sebagai operator kompetisi, dan PSSI selaku induk organisasi sepak bola di Tanah Air," ucapnya.

Arief mengaku, Persela juga siap memenuhi persyaratan yang ditetapkan BOPI agar kompetisi yang dijalankan semakin bagus dan profesional. Sebelumnya, jadwal "kick off" kompetisi tertinggi di Indonesia dilaksanakan pada Jumat (20/2), dan pertandingan pertama Persib Bandung melawan Persipura Jayapura di Stadion Jalak Harupat Bandung.

Namun, menpora menunda hingga dua pekan, sebab sejumlah klub peserta liga dan PT Liga Indonesia belum memenuhi persyaratan yang ditetapkan BOPI. Persyaratan itu antara lain seluruh klub peserta LSI harus melunasi tunggakan kepada pemain, pelatih dan offisial tim dengan menyertakan bukti pelunasan.

Selanjutnya, klub wajib menyertakan dokumen kontrak kerja profesional pemain, pelatih dan ofisial tim kepada BOPI, ditambah garansi bank yang dapat dipenuhi klub paling lambat pertengahan musim kompetisi ISL 2015,

Selain itu, operator LSI serta klub peserta wajib menyerahkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebagai bukti pembayaran dan pelunasan pajak, ditambah persyaratan lain yang telah ditetapkan BOPI. Persyaratan ini, menjadi rekomendasi BOPI yang wajib dipenuhi dalam proses izin keramaian yang akan dikeluarkan oleh BOPI. (Ant)

Baca Juga:

Dilirik MU, Titisan Aguero Mimpi Gabung Barcelona dan City

Dahsyat! Hak Siar Liga Inggris Senilai Rp 100 Triliun

Ternyata, David Beckham Gemar Nonton Film Porno

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya