Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Gerindra Elnino Husein Mohi memandang perlakuan pemerintah Brasil yang membatalkan penerimaan surat kepercayaan sebagai Dubes Indonesia di Istana Kepresidenan Brasil dipandang sebagai tindakan yang melecehkan Indonesia.
"Pembatalan credential dilakukan Presiden Brasil justru ketika Dubes Indonesia sudah berada di Istana Kepresidenan Brasil bersama para dubes dari negara lain. Perlakuan itu sangat emosional, tidak sopan, dan melecehkan Indonesia," ujar Elnino saat dihubungi, Sabtu (21/2/2015).
Karena itu dia mendukung langkah pemerintah Indonesia yang telah menarik Dubes Toto Riyanto dari negara tersebut.
"Kita perlu memberi support penuh kepada pemerintah yang menarik Dubes Indonesia dari Brasil dan memanggil Dubes Brasil di Indonesia untuk menyampaikan protes," tegas Elnino.
Anggota Komisi I DPR ini juga menyarankan pemerintah Indonesia harus menyiapkan diri terhadap risiko yang diambil tersebut.
"Kita pun mesti menyiapkan diri menghadapi segala konsekuensi yang akan terjadi seperti membatalkan pembelian alat pertahanan dari Brasil. Juga membatalkan impor daging sapi," jelas dia.
Meski demikian, menurutnya hal tersebut harus diambil demi melindungi anak bangsa dari narkoba. "Kita mesti kuat dan keras melindungi anak-anak bangsa kita dari narkoba dan terorisme. Dan mari kita beri pesan kepada seluruh dunia bahwa Indonesia adalah negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat," tandas Elnino.
Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyesalkan tindakan yang dilakukan Pemerintah Brasil terkait dengan penundaan secara mendadak penyerahan surat kepercayaan Duta Besar Toto Riyanto.
"Cara penundaan penyerahan credentials yang dilakukan oleh Menlu Brasil secara tiba-tiba pada saat Dubes designate RI untuk Brasillia telah berada di Istana Presiden Brasil merupakan suatu tindakan yang tidak dapat diterima oleh Indonesia," tulis Kemlu dalam rilis yang dilansir di situs www.kemlu.go.id, Sabtu (21/2/2015).
Atas kejadian ini, pihak Kemlu telah memanggil Duta Besar Brasil untuk Indonesia pada 20 Februari 2015, pukul 22.00 WIB, untuk menyampaikan protes keras terhadap tindakan tidak bersahabat tersebut sekaligus menyampaikan nota protes.
"Pemerintah Indonesia juga telah memanggil pulang ke Jakarta Dubes RI designate untuk Brasil sampai jadwal baru penyerahan credentials dipastikan oleh Pemerintah Brasil," lanjut Kemlu dalam pernyataannya. (Ado)
Gerindra Dukung Pemerintah Tarik Dubes RI dari Brasil
Anggota Komisi I DPR ini juga menyarankan pemerintah Indonesia harus menyiapkan diri terhadap risiko yang diambil tersebut.
diperbarui 22 Feb 2015, 06:19 WIBPresiden Brasil Dilma Rousseff. (Reuters/Ueslei Marcelino)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Leukemia Adalah Kanker Darah: Pahami Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Linkin Park Bakal Gelar Konser Tur di Jakarta 2025, Jadwal Penjualan Tiket Dibagi 3 Sesi
Wall Street Perkasa, Dow Jones Melonjak 200 Poin dan S&P 500 Cetak Rekor
AMI Awards 2024 Perayaan Musik Generasi Baru dengan 62 Kategori Penghargaan
Simak Kumpulan Hoaks Catut Nama Kementan, Jangan Mudah Percaya
Liverpool Siapkan Tawaran Besar untuk Incaran Lama Manchester United
Satu TPS di Tangsel Dijadwalkan Pencoblosan Ulang Besok, Minggu 1 Desember 2024
Sadis! Anak Tega Bunuh Nenek dan Ayah Kandung di Jaksel, Sang Ibu Alami Luka Berat
Gara-gara Trump, Harga Emas Cetak Kinerja Bulanan Terburuk
Lestarikan Warisan Kebudayaan Indonesia, Menbud Fadli Resmikan Museum Kujang Pusaka di Bogor
2 Pemain Gagal Perkuat Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
LRT Jabodebek Izinkan Pengguna Naikkan Sepeda Utuh ke Gerbong Kereta Mulai 30 November 2024, Berlaku Hanya di Akhir Pekan