Liputan6.com, Sydney - Otoritas keamanan Australia merilis hasil penyelidikan atas kasus penyanderaan yang terjadi di Kafe Lindt, Sydney pada Desember 2014 lalu. Dari hasil penyelidikan, diketahui bahwa polisi sempat menerima 18 panggilan telepon mengenai seorang yang bergaya seperti tokoh agama beberapa hari sebelum serangan yang menyebabkan 3 orang tewas, termasuk pelaku.
"Tetapi tidak ada yang menduga serangan tersebut terjadi dalam waktu dekat," demikian laporan yang yang dipublikasikan POemerintah Australia, seperti dimuat BBC, Minggu (22/2/2015).
Panggilan pada Desember lalu berkaitan dengan status di media sosial Facebook oleh yang diunggah oleh tersangka Man Haron Monis, yang kemudian menyandera sejumlah orang di kafe Lindt.
Dalam dokumen setebal 90 halaman itu disebutkan 18 panggilan ke layanan hotline keamanan nasional terjadi dalam kurun waktu 9-12 Desember, 3 hari sebelum peristiwa penyanderaan.
Layanan keamanan Australia dan polisi mempertimbangkan bahwa status di media sosial yang diunggah oleh Monis "tidak terdapat indikasi ancaman yang akan terjadi dalam waktu dekat".
Monis merupakan pria kelahiran Iran yang tiba di Australia sebagai pengungsi pada 1996 lalu, dan mendapatkan kewarganegaraan pada 2004 - merupakan "subyek dari penegakan hukum dan penyelidikan masalah keamanan" negara tersebut sebelum serangan terjadi.
Dia memiliki catatan aktivisme dengan motif agama dan menyebut dirinya sebagai Imam, tetapi pejabat mengatakan tidak ada bukti aksinya berkaitan dengan jaringan militan Islamis Internasional.
Sebelum melancarkan aksinya, Monis telah dibebaskan dengan jaminan setelah didakwa atas kasus kekerasan seksual dan pembunuhan mantan istrinya.
Menanggapi laporan, Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan di negaranya, termasuk langkah yang diambil bilamana terjadi ancaman, baik melalui telepon atau pun yang dimuat di media sosial.
"Saya kecewa dengan sistem kita yang ada saat ini," ujar Abbott.
Kepala Pemerintahah Australia itu juga mengaku akan mempertimbangkan batasan antara kebebasan individu dan keselamatan komunitas kemungkinan akan direvisi. (Riz/Mut)
18 Panggilan Telepon ke Polisi Sebelum Penyanderaan Sydney
Perdana Menteri Tony Abbott mengatakan pihaknya akan mengevaluasi sistem keamanan di negaranya terkait penyanderaan di Sydney.
diperbarui 22 Feb 2015, 14:46 WIBSejumlah orang berdiri di balik pembatas tumpukan bunga di dekat Kafe Lindt, Sidney, Australia (16/12/2014). (REUTERS/David Gray)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Membuat Chicken Sederhana: Panduan Lengkap untuk Hidangan Lezat
Jaga Stabilitas, Mendag Budi Siap Pantau Harga dan Pasokan Minyak Goreng Jelang Nataru
Cara Menghitung BB Ideal: Panduan Lengkap untuk Kesehatan Optimal
Garuda Indonesia Bakal Turunkan Harga Tiket Pesawat 10%, Kapan?
Cara Menghilangkan Kulit Mengelupas dengan Cepat: Panduan Perawatan Kulit
6 Cerita Keluarga Netizen Sebelum Pergi Nyoblos, Hebohnya Dapat Dirasakan
Sinopsis dan Jadwal Tayang Series Waktu Kedua di Vidio
PDIP Minta Kapolri Bertanggung Jawab Keterlibatan Polisi di Pilkada 2024
Menko Pangan Beberkan Biang Kerok Sawah Indonesia Tak Subur
Cara Menghilangkan Mata Bengkak dengan Cepat: Panduan Lengkap
Jelang Thanksgiving, Warga AS Ramai-ramai Tiup Balon Raksasa
Cara Masak Seblak yang Lezat dan Menggugah Selera