Kisruh Delay Lion Air Bawa Berkah Buat Citilink?

Galon penumpang beralih menggunakan maskapai lain dari uang pengembalian (refund) tiket Lion Air.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Feb 2015, 08:02 WIB
Antrian panjang dan padat penumpang Lion Air meminta refund, Jakarta, Jumat (20/2/2015). Adanya refund akibat penundaan keberangkatan sejumlah rute penerbangan Lion Air sejak Rabu (18/2/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Keterlambatan (delay) penerbangan maskapai Lion Air mungkin menjadi berkah tersendiri bagi maskapai penerbangan lain. Pasalnya dengan kejadian tersebut, calon penumpang beralih menggunakan maskapai lain dari uang pengembalian (refund) tiket Lion Air.

Direktur Utama Citilink Indonesia, Albert Burhan ‎menuturkan, pihaknya mencatatkan peningkatan jumlah penumpang sejak PT Angkasa Pura II (Persero) menalangi refund Lion Air yang sudah delay sejak Rabu hingga Jumat pekan lalu.  Jumlah penumpang diperkirakan akan terus bertambah paska kisruh tersebut.

"Tentunya ada peningkatan jumlah penumpang setelah Angkasa Pura II menalangi refund. Cukup banyak yang beralih, membeli tiket Citilink," terang dia‎ saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Senin (23/2/2015).

Saat ditanyakan mengenai besaran kenaikan jumlah penumpang akibat kasus delay Lion Air, Albert enggan membeberkannya. "Pokoknya ada peningkatan lah," ucap dia terkekeh.

Memotret kejadian ini, pengganti Direktur Utama Citilink sebelumnya Arief Wibowo itu merasa sedih dan prihatin atas kondisi penumpang yang terlantar berhari-hari di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Jakarta.

Albert berpendapat, keamanan dan kenyamanan penumpang adalah komitmen yang harus dipegang teguh seluruh maskapai penerbangan di dunia. Termasuk mencegah keterlambatan penerbangan dan mengantisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau delay seperti kemarin, harusnya ada petugas yang menjaga dan memberi informasi kepada penumpang terkait kondisi tersebut. Sebab delay berhari-hari menunjukkan perlu adanya perbaikan manajemen perusahaan," jelasnya.

Dia berharap agar seluruh maskapai penerbangan lokal dapat mengikuti SOP maupun aturan dari regulator dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Pasalnya hal tersebut menyangkut citra dan nama baik industri penerbangan di mata internasional. (Fik/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya