Liputan6.com, Jakarta - Memex adalah mesin pencari khusus 'Dark Web' yang disinyalir dapat melacak semua informasi yang tak bisa disentuh oleh Google. Dengan demikian, Memex dapat melesuri informasi yang tersembunyi.
Denny Sugiri, Auditor IRCA information Security Management System mengungkap, jaringan Dark Web sendiri adalah jaringan situs ilegal yang selama ini belum tersentuh atau belum dapat dijangkau oleh mesin pencari biasa. Umumnya situs tersebut mempunyai kegiatan digital yang bersifat rahasia dan tentu ilegal dan berada di dalam Deep Web.
Advertisement
"Informasi publik yang ada di Deep Web lebih besar 400-500 kali dari yang ada pada web biasa atau yang ter-index. Deep Web mempunyai sebanyak 7500 terabyte (TB) informasi, sementara pada web biasa kurang lebih hanya 19 TB," terang Denny.
Informasi yang ada pada Deep Web, tambah Denny, terdapat sekitar 550 miliar dokumen rahasia, sementara pada web biasa hanya di kisaran 1 miliar dokumen atau yang ter-index lebih dari 200 ribu website aktif dan dapat diakses tanpa enkripsi.
Denny berpendapat bahwa Google dan Memex memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan antara Google dan Memex adalah Memex dapat mencari data yang biasanya tidak tersentuh oleh Google.
"Jika internet diibaratkan sebagai sebuah lautan, maka Google adalah kapal yang berlayar di permukaan laut berdasarkan algoritma khusus dari rating atau index iklan sebuah situs. Sedangkan Memex adalah ibarat sebuah kapal selam yang menjelajah hingga ke laut dalam," kata Denny kepada tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.
Saat ini, lanjut Denny, prototipe Memex yang kini masih dikembangkan oleh lembaga riset Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), telah membantu pihak keamanan di Amerika Serikat untuk menjelajahi beberapa Dark Web.
"Itulah mengapa Memex diperlukan dan dibuat oleh DARPA, untuk mampu menelusuri Deep Web, terutama membantu penegak hukum dalam menyingkap Dark Web," tutupnya.
(isk/dhi)