Liputan6.com, Toronto Seorang peneliti sekaligus mahasiswa PhD dari Dalhousie University di Halifax, Kanada mengembangkan krim topikal yang diharapkan mampu menghapus tinta tato di kulit.
Sang peneliti, Alec Falkenham, sudah melakukan uji coba pada tinta tato di telinga babi. Hasilnya baik, tanpa ada peradangan sama sekali dan sepertinya krim ini antiperadangan.
Advertisement
"Ketika membandingkannya dengan penghapusan tato berbasis laser, krim ini tidak memiliki banyak efek samping. Sedangkan laser membuat adanya luka bakar, bekas luka, dan lecet," terang Alec seperti dilansir CBC News, Senin (23/3/2015).
Lalu bagaimana cara kerja krim penghapus tato yang sedang dikembangkan Alec?
Tinta tato akan 'meresap' ke dalam kulit saat diaplikasikan. Nah, krim topikal buatan Alec ini akan membantu untuk 'mengambil' serapan tinta tato tersebut. Tidak ada suntikan dan peradangan, namun tinta tato akan memudar.
Dalam pembuatan krim ini, ia bekerjasama dengan kantor Industry Liaison and Innovation (ILI)untuk mematenkan teknologinya ini. "Penelitian awalnya menunjukkan hasil yang bagus dan tahap berikutnya adalah pengembangan untuk membangun hasil teknologi teresebut agar bisa diaplikasikan di pasaran," ujar manajer kesehatan ILI, Andrea McCormick.
Alec mengklaim bahwa krimnya ini aman dibandingkan laser tato dalam menghapus tinta tato. Namun ia belum bisa memastikan kapan krim ini tersedia secara komersial.