OPEC Bakal Gelar Rapat Darurat Bila Harga Minyak Terus Anjlok

Presiden OPEC Diezani Alison-Madueke menyatakan pihaknya akan segera menggelar pertemuan darurat jika harga minyak terus turun

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 24 Feb 2015, 11:45 WIB
Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, New York - Harga minyak jenis Brent kembali turun US$ 1,32 ke harga US$ 58,82 per barel, bersama dengan jenis West Texas Intermediate yang turun ke harga US$ 49,81 per barel.

Menghadapi penurunan harga minyak yang tak kunjung berakhir, Presiden Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) Diezani Alison-Madueke mengaku pihaknya akan segera menggelar pertemuan darurat.

"Jika harga minyak terus turun, kemungkinan besar, saya harus menggelar pertemuan luar biasa OPEC dalam enam minggu ke depan," kata Alison-Madueke yang juga menjabat sebagai Menteri Perminyakan Nigeria seperti dikutip dari Financial Times, Selasa (24/2/2015).

Seharusnya, berdasarkan jadwal rapat rutin OPEC, pertemuan selanjutnya digelar pada Juni. Tapi kondisi penurunan harga minyak saat ini membuat Alison-Madueke harus mengambil keputusan taktis dengan menggelar pertemuan dadakan.

Dalam pertemuan darurat tersebut, Alison-Madueke juga berniat menggandeng produsen asal Amerika Serikat dan Rusia.

Sejumlah produsen AS dan Rusia sangatlah independen, dan membuat kerangka kebijakan yang tidak tersentralisasi. Meski begitu, presiden OPEC wanita pertama itu menjelaskan, pentingnya diskusi kolaboratif formal di level yang lebih luas untuk menstabilkan harga minyak saat ini.

Dia juga berharap organisasi pemerintahan seperti International Energy Agency dan Uni Eropa untuk terlibat dalam diskusi harga minyak.

"Saya yakin bahwa peran OPEC masih akan terus mengalami perbaikan dalam 24 bulan ke depan atau seterusnya dan lebih cepat jika kami masih relevan. Saat ini, OPEC sebagai organisasi harus memimpin sejumlah organisasi minyak lain," ujarnya.

Terakhir, OPEC menggelar pertemuan pada November saat mengambil keputusan untuk tidak memangkas produksi minyak saat pasokan sangat melimpah di tengah permintaan yang sedikit. OPEC memutuskan produksi minyak tetap berada di level 30 juta barel per hari. (Sis/nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya