Liputan6.com, Jakarta - Dalam dua pekan terakhir harga beras mengalami kenaikan yang cukup tinggi. Berbagai tundingan muncul salah satunya disebabkan oleh aksi menimbun yang dilakukan oleh oknum pedagang untuk mendapatkan untung yang lebih besar.
Namun, tudingan tersebut dibantah oleh Ayong (52) salah satu pedagang beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur. Menurut dia, tidak ada aksi timbun-menimbun beras yang membuat harga beras melonjak belakangan ini.
"Kalau menimbun saya rasa tidak ada, kita disini dapat pasokan langsung dijual, tidak ada yang ditimbun," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com, di Cipinang, Jakarta Timur, Selasa (24/2/2015).
Menurutnya, lonjakan harga beras dalam dua pekan terakhir ini disebabkan oleh pasokan yang berkurang akibat gagal panen yang dialami beberapa daerah penghasil beras.
"Yang dari Sumedang, Bandung, Karawang, Jawa Tengah, itu naik semua karena gagal panen jadi memang barangnya susah," jelas dia.
Bahkan Ayong mengungkapkan bahwa dirinya terpaksa menjual beras jenis tertentu sama dengan harga pembelian dari distributor. Hal ini membuatnya tidak bisa mendapatkan untung sama sekali.
"Ada jenis-jenis tertentu yang saya jual dengan harga modal. Karena pembeli pada kecewa, dikiranya saya menaikan harganya sendiri. Jadi saya terpaksa jual modal. Ada satu dua jenis yang saya jual modal," tandasnya.
Seperti diketahui, dalam rentang waktu dua minggu terakhir, terjadi lonjakan harga beras. Kenaikan ini berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 2.200 per kg, baik untuk beras jenis medium maupun premiun. (dny/Ndw)
Pedagang Bantah Harga Beras Naik Karena Aksi Penimbunan
Pedagang diduga melakukan aksi penimbunan sehingga harga beras terus meroket.
diperbarui 24 Feb 2015, 15:08 WIB(Foto: Liputan6.com/Fiki Ariyanti)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester United di Vidio, Kick-off Sebentar Lagi
Ikhtilaf Para Ulama tentang Asal Usul Penamaan Bulan Rajab
Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 4 SPPG di Jakarta Siapkan Menu untuk 12.054 Siswa
Hasil PLN Mobile Proliga 2025: Gresik Petrokimia Beri Jakarta Pertamina Enduro Kekalahan Kedua
Pembangunan Irigasi Jadi Tanggung Jawab Pusat, DPR Yakin Target Swasembada Pangan 2027 Terwujud
Akhiri Dominasi Thailand, Vietnam Juara Piala AFF 2024
Seputar Tren Perawatan Kecantikan Polinukleotida, Pengganti Filler dan Botox yang Dianggap Ketinggalan Zaman
Aksi Mahasiswa Bandung: Buka 2025 dengan Luapan Kemarahan ke Pejabat Hedon
Polres Pemalang Pastikan Pengusutan Kasus Penipuan Penerimaan Polri Profesional, Pelaku Ditahan
Exco PSSI Ucap Terima Kasih STY dan Sebut Sang Pelatih Timnas Indonesia sebagai Bagian Sejarah, Sinyal Apa?
Menkomdigi Tegaskan Seluruh Sekolah di Daerah 3T Harus Dapat Akses Internet