Liputan6.com, Jakarta - PT. Internux selaku pemegang merek dagang Bolt! Super 4G LTE (Bolt) saat ini memiliki 1 juta pelanggan. Dari total pelanggan, 70 persen diantaranya adalah pengguna aktif.
Rata-rata pertumbuhan pengguna sebesar 54 persen per kuartal. Pencapaian ini didukung oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan layanan mobile internet, infrastruktur jaringan, serta melalui strategi produk dan pemasaran.
Advertisement
Chief Commercial Officer Bolt, Larry Ridwan, mengungkapkan bahwa pencapaian 1 juta pelanggan ini membuktikan ada pasar yang besar untuk mobile internet. Ia yakin, jumlah pengguna akan terus mengalami pertumbuhan.
Bolt diluncurkan pada Januari 2014 dan menjadi layanan 4G LTE pertama di Indonesia. "Pencapaian satu juta pelanggan ini membuktikan bahwa prediksi kami soal kebutuhan koneksi data konsumen tepat, meski tidak 100 persen. Dengan pencapaian ini, kami semakin percaya diri untuk berinovasi," tutur Larry di Kuningan City, Jakarta, Selasa (24/2/2015).
Adapun pencapaian Bolt selama satu tahun terakhir ini tak hanya sekedar dari menjual layanan data. Tapi juga kontribusi dari penjualan dongel, MiFi, router dan smartphone powerphone. MiFi menguasai 80 persen total penjualan perangkat.
Untuk tahun ini, Bolt menargetkan akan memiliki total 3 juta pelanggan. Karena itu, perusahaan juga akan meningkatkan kualitas dan kapasitas layanan melalui penambahan Base Transceiver Station (BTS) menjadi 4 ribu. Saat ini, jangkauan Bolt diklaim telah tersebar di 98 persen wilayah Jabodetabek dengan 2.900 BTS.
"Jaringan kami di Jabodetabek terdiri dari 100 titik layanan dan galeri penjualan Bolt dengan nama Bolt! Zone, Bolt! Store dan juga outlet-outlet partner yang totalnya hampir di seribu lokasi," jelas Larry.
(din/isk)