Liputan6.com, Yogyakarta - Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Yogyakarta Teguh Prasetyo mengatakan cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Teguh mengatakan hujan dan angin kencang yang terjadi kemarin di Yogya masih berpeluang terjadi lagi.
Adanya pertemuan tekanan udara rendah di barat Australia, mempengaruhi cuaca di Yogjakarta. Bahkan menurut Teguh, potensi ini bisa terjadi dalam 2 hingga 3 hari ke depan.
"Ada daerah tekanan udara rendah di Barat Australia sehingga massa udara dari laut Hindia ke samudra Indonesia masuk ke situ. Demikian juga dari laut pasifik massa udara mengalir ke Kalimantan, juga ke Sumatra dan anginnya pengaruh di Jawa dari situ ada pertemuan massa udara dari laut Pasifik sampai di Samudra Hindia. Nah, pertemuan itu menjadi hujan lebat. Kondisi ini bisa terjadi dua sampai tiga hari lagi," ujar dia, Selasa (24/2/2015).
Teguh mengatakan potensi ini harus diwaspadai masyarakat. Ia menceritakan potensi terjadi cuaca ekstrim ditandai dengan cuaca panas di siang hari dan terlihatnya awan Cumulunimbus (CB). Jika awan CB itu terlihat masyarakat harus mewaspadai akan terjadinya angin kencang dan hujan deras di Yogyakarta.
"Kita tandai rasa panas sekali sekitar jam 12 terus di atas ada awan gelap maka harus diwaspadai. Awan CB dan ada bentuk kilat dan kilat ini bisa memecahkan batas isolasi udara, maka kandungan uap air di udara itu banyak dan ini menjadi penghantar arus listrik yang baik. Kalau batas ambang itu terlampaui, maka keluar suara guntur," ujar Teguh.
Teguh menyebut musim penghujan akan terjadi sampai bulan Mei 2015 nanti. Sementara hujan disertai angin kencang yang terjadi Senin 23 Februari 2015 kemarin mengakibatkan satu orang atas nama Catur Setyono (38), warga Bumijo Jetis, tewas dan satu orang luka-luka akibat tertimpa pohon tumbang. "Masih musim penghujan sampai akhir Mei," ucap Teguh. (Tya/Mut)
Cuaca Ekstrem Bakal Selimuti Yogyakarta 3 Hari ke Depan
Adanya pertemuan tekanan udara rendah di barat Australia, mempengaruhi cuaca di Yogjakarta.
diperbarui 24 Feb 2015, 17:12 WIBBadan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksikan puncak musim hujan akan berlangsung pada Januari dan Februari 2015. Foto diambil pada Minggu (4/1/2015). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Sejarah di Balik Monumen Bajra Sandhi, Simbol Perjuangan Rakyat Bali
Viral Ibu Bagikan Foto Bayinya yang Baru Lahir Mirip Presiden Prabowo Subianto
Mengenal Mrk 462 Lubang Hitam Terkecil di Alam Semesta
Resep Daun Penurun Kolesterol yang Bisa Anda Buat di Rumah
Manfaat Kolang-Kaling Rahasia Sehat Turunkan Kolesterol dan Asam Urat
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 19 Desember 2024
Link Live Streaming Carabao Cup, Segera Tayang di Vidio: Arsenal vs Crystal Palace, Southampton vs Liverpool
Fakta Menarik Film Modal Nekat karya Imam Darto, Rilis 19 Desember 2024
Jangan Sampai Pertanyakan Hal Ini kepada Allah SWT, Dampaknya Berbahaya Kata Gus Baha
Simak, Sejarah Hari Bela Negara dan Temanya Tahun Ini
3 Fakta Menarik Setelah Amorim Membuat Manchester United Kembali Berwarna Merah
10 Galaksi di Alam Semesta dan Fakta Menariknya