Liputan6.com, Roma - Tim nasional Italia yang nihil prestasi sejak menjuarai Piala Dunia 2006 membuat federasi sepak bola negara tersebut mengevaluasi kualitas kompetisi domestik di sana.
Presiden FIGC (Federasi Sepak bola Italia), Carlo Tavecchio mengatakan dirinya berharap bisa merampingkan komposisi tim yang berlaga di Serie A, divisi utama Liga Italia dari 20 klub menjadi 18.
Alasannya cukup kuat, agar pekerjaan pelatih Antonio Conte lebih mudah dalam menyeleksi pemain. Selain Serie A, divisi di bawahnya Serie B juga rencananya akan dikurangi dua tim.
"Baik Serie A dan Serie B harus menghilangkan dua tim masing-masing untuk membantu dengan kebutuhan tim nasional Italia," kata Tavecchio kepada La Gazzetta dello Sport. Ia beralasan kalau hal tersebut untuk mengembalikan kejayaan Italia di dunia.
"Kita harus melakukan perubahan untuk kebaikan permainan itu sendiri serta klub kita, yang (dampaknya) terhindar dari masalah selama pemangggilan (pemain di timnas). Kita berada di jalur penyisihan Kejuaraan Eropa mendatang dan masih ada masalah, yang maish saya tak mengerti," ujar Tavecchio.
Tavecchio memimpin FIGC usai Piala Dunia 2014 menggantikan Giancarlo Abete, yang mengundurkan diri setelah Gli Azzurri angkat koper lebih awal di babak penyisihan grup.
Baca Juga:
Fakta Menarik Babak 16 Besar Liga Champions (4)
Ketika Khasiat Viagra "Luntur" Dipakai Pemain Sepakbola
Jelang Man City vs Barcelona, Messi dan Pique Datangi Rumah Judi
Advertisement