Aneka Hasil Eksperimen dengan Tekstur Kulit Manusia

Selama ini kita menganggap kulit yang indah adalah kulit yang bebas kerutan, bercak dan noda gelap. Seniman ini mencoba kita berpikir lagi.

oleh Indy Keningar diperbarui 25 Feb 2015, 13:00 WIB
Selama ini kita menganggap kulit yang indah adalah kulit yang bebas kerutan, bercak dan noda gelap. Seniman ini mencoba kita berpikir lagi.

Liputan6.com, Jakarta Kulit merupakan organ dengan ukuran paling lebar di tubuh manusia. Selain melindungi tubuh dari kuman, kulit manusia juga berfungsi mengatur cairan dan suhu tubuh.

Ketika industri iklan meraup keuntungan dengan produk-produk untuk menghaluskan dan menghilangkan noda pada kulit, yang dilakukan seniman dan fotografer Juuke Schoorl justru sebaliknya. Schoorl membuat karya seni yang membuat kita berpikir tentang kemampuan organ tubuh kita sendiri.

Foto dok. Liputan6.com

Dikutip dari laman sfglobe.com, Rabu (25/2/2015), Schoorl pun bercerita tentang proyeknya, "melalui proyek Rek [bahasa Belanda yang artinya "lentur"] ini, saya berfokus pada mengeksplor segi estetika dari kapasitas kulit manusia. Saya terinspirasi dari tekstur dan reaksi kulit dalam menanggapi stimuli dari luar. Kulit kita memiliki kemampuan beradaptasi dan elastisitas lebih yang kita bayangkan."

Foto dok. Liputan6.com

Menggunakan material yang mudah didapat seperti benang nilon, Schoorl dengan mudah memanipulasi posisi jatuh natural kulit manusia. Foto-foto hasil karya Schoorl ini membuat kita berpikir lagi tentang patokan kecantikan kulit seseorang.

Foto dok. Liputan6.com

Foto dok. Liputan6.com

"Pada dasarnya saya senang menciptakan tantangan secara fisik pada objek foto saya. Terutama prinsip logika dan fisik pada elemen alami. Menurut saya ilmu itu sangat menarik. Saya juga tertarik pada kapasitas tubuh manusia," Schoorl melanjutkan.Dengan memanipulasi kulit, Schoorl terbukti bisa membuat bekas luka yang kita biasa anggap harus ditutupi menjadi tekstur yang indah.

Foto dok. Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya