Rutan Cipinang Skrining Tahanan Baru demi Mencegah Penularan TB

Setiap kali ada tahanan baru yang masuk Rumah Tahanan Negara Klas I Cipinang, Jakarta Timur akan dilakukan pengecekan TB

oleh Benedikta Desideria diperbarui 24 Feb 2015, 19:57 WIB
Aktivitas warga binaan yang terkena penyakit Tuberkulosis di Balai Pengobatan Lapas Cipinang, Jakarta, (24/2/2015). Catatan WHO, kasus TB di lembaga pemasyarakatan di Indonesia, 11 hingga 81 kali dari populasi umum. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Liputan6.com, Jakarta Setiap kali ada tahanan baru yang masuk Rumah Tahanan Negara Klas I Cipinang, Jakarta Timur akan dilakukan pengecekan terhadap kondisi kesehatannya, salah satunya tuberkulosis (TB). Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah tahanan lain tertular oleh penyakit yang disebkan kuman Mycobacterium tuberculosis ini.
 
"Jadi setiap tahanan baru yang mau masuk Rutan Cipinang kami akan melakukan skrining TB-HIV. Kami akan selidiki apakah mereka saat itu sudah membawa kuman TB atau tidak," terang dokter sekaligus koordinator poliklinik Rutan Klas I Cipinang, Yulius Sumardi usai acara workshop mengenali tuberkulosis di Rutan yang berada di Jalan Bekasi Timur ini pada Selasa (24/2/2015).
 
Jika dicurigai pasien tersebut memiliki TB, akan dibawa ke ruang isolasi khusus suspect. "Mereka kita isolasi supaya tidak menularkan pada warga binaan yang lain," tambah dokter Yulius.
 
Penularan TB memang sangat mudah dan cepat. Menurut Lembar Fakta Tuberkulosis yang dikeluarkan Kemenkes RI TB ditularkan melalui udara yakni lewat percikan dahak penderita. Ketika seseorang sakit TB batuk, bersin, berbicara atau meludah mereka memercikan kuman TB ke udara. 
 
Kini, dari 3.175 tahanan Rutan Cipinang, ada 18 orang yang positif TB jalani perawatan, sementara masih ada enam orang yang mengantri untuk jalani pemeriksaan TB.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya