Liputan6.com, Jakarta Ketua Tim 9, Syafii Maarif, mengkritik Polri yang tetap mengusut kasus dugaan tindak pidana yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) non-aktif, Abraham Samad dan Wakil Ketua KPK non-aktif Bambang Widjojanto.
Menurut dia, kasus tindak pidana yang menjerat dua pimpinan KPK non-aktif itu bukan merupakan kasus yang membahayakan negara. Ia pun berharap Presiden Joko Widodo mengambil langkah tegas terkait hal tersebut.
"Oleh sebab itu, presiden harus panggil Wakapolri supaya dihentikan. Itu kasusnya anak bawang, kecil, tidak ada yang besar," kata Syafii di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (24/2/2015).
Sebaiknya, sambung pria yang karib disapa Buya ini, Polri lebih fokus membongkar kasus yang lebih besar seperti korupsi dan para mafia.
"(Kasus) yang besar kita lupakan. Jangn kita dikecoh sama yang kecil-kecil, koruptor ini, pengusaha hitam, ingin menghabisi bangsa ini," ucap dia.
Sebelumnya, pelaporan terhadap Samad dilayangkan oleh Direktur Eksekutif KPK Watch Indonesia, M Yusuf Sahide dan telah diterima Bareskrim Polri dengan nomor laporan LP/75/1/2015 Bareskrim pada 22 Januari 2015. Samad juga dilaporkan lantaran terlibat aktivitas di politik saat pilpres 2014 lalu.
"Perkara dugaan pelanggaran terhadap Pasal 36 Juncto 65 UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK," kata Yusuf saat dikonfirmasi di Jakarta, Senin 26 Januari 2015 lalu.
Menurut Yusuf, pelanggaran yang dilakukan oleh Samad merupakan pelanggaran etik. Namun, ia menganggap pelanggaran yang dilakukan Samad juga termasuk unsur pidana seperti yang tertuang Pasal 36 Juncto 65 UU Nomor 30 tahun 2002 tentang KPK. Tak hanya itu, Samad juga ditetapkan sebagai tersangka atas kasus dugaan pemalsuan dokumen pengurusan paspor yang ditangani Polda Sulselbar.
Sementara untuk kasus yang menjerat Bambang Widjojanto adalah kasus pemberian kesaksian palsu dalam sengketa Pilkada di Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah pada 2010. Kasus ini diakuinya memang sudah lama, namun baru kembali dilaporkan pada 15 Januari 2015.
Tim penyidik Polri langsung menemukan dua alat bukti yang sah untuk memeriksa Bambang sebagai tersangka dan dilakukan penangkapan terhadap Bambang di Depok pada Jumat (23/1) pagi. Bambang diduga menyuruh saksi memberikan kesaksian palsu dalam sengketa pilkada tersebut. (Tya)
Buya Syafii: Kasus Samad dan Bambang, Kasus Anak Bawang
Ketua Tim 9 Syafii Maarif, mengkritik Polri yang tetap mengusut kasus dugaan tindak pidana yang menjerat 2 pimpinan KPK non-aktif.
diperbarui 24 Feb 2015, 19:59 WIBAhmad Syafii Maarif (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Jelang Kampanye Pilkada Pemalang, Parpol dan Komunitas Otomotif Deklarasi Zero Knalpot Brong
Link Ikut Simulasi CAT BKN CPNS 2024, Berikut Caranya
Soal Jatah Menteri Kabinet Prabowo untuk Golkar, Bahlil: Tinggal Tunggu Mainnya
Rahasia Tergelap Gunung Eiger, Apa yang Tidak Diceritakan Para Pendaki?
Drama Fantasi Campfire Cooking in Another World with My Absurd Skill; Petualangan seru seorang karyawan Tayang di Vidio
Kemenperin Cemas Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek Rugikan Masyarakat
Bina Atlet Muda, Le Minerale sebagai Brand Air Mineral Asli Indonesia Dukung Program Persija Belajar Bola Bareng
Saham BREN Merosot 19,95%, Kapitalisasi Pasar Jadi Segini
Pembangunan Infrastruktur Era Presiden Jokowi Nyalakan Perekonomian Rakyat
Ular Muntah 2 Ular dan 1 di Antaranya Masih Hidup, Kok Bisa?
Bulog Jajaki Investasi Beras dengan Kamboja, Begini Progresnya
Hasil MotoGP Emilia Romagna 2024: Banyak Pembalap Terjatuh di Latihan, Francesco Bagnaia Pecahkan Rekor