Diverifikasi AFC, Arema Sindir BOPI

Di sisi lain, Rudi mengungkapkan klub-klub akan memenuhi syarat yang diminta BOPI.

oleh Zainul Arifin diperbarui 24 Feb 2015, 23:24 WIB
Pemain Arema Cronus berpose usai meraih kemenangan di final SCM Cup 2015 di Stadion Jakabaring,Selasa (27/1/2015). Arema Cronus unggul 1-0 atas Sriwijaya FC. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Malang - Arema menjadi satu dari tiga klub Indonesia Super League (ISL) yang akan diperiksa ulang lisensinya oleh Konfederasi Sepakbola Asia (AFC). Momentum ini dimanfaatkan manajemen Arema untuk menyindir Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI).
 
“Ada tiga tim termasuk Arema yang memenuhi lisensi AFC. Bahkan rencananya hari ini AFC ke Persipura Jayapura, kemudian pada 26 Februari ke Malang dan 27 Februari ke Persib Bandung untuk melakukan verifikasi,” kata Rudi Widodo, General Manager Arema di Malang, Jawa Timur, Selasa (24/2/2015).
 
Rudi pun mempertanyakan sikap BOPI yang menyebut klub peserta ISL termasuk ketiga klub pemegang lisensi AFC yakni Arema, Persipura dan Persib yang dinilai tidak memenuhi aspek verifikasi BOPI.
 
“Ada tiga tim yang memenuhi lisensi AFC, tiba – tiba ada BOPI yang tidak pernah turun, tidak pernah memberikan bantuan, tiba-tiba menyebut kami tidak lolos. Pertanyaannya, apakah kalau klub sudah dapat stempel profesional dari BOPI itu sudah pasti lolos dari AFC. Apakah BOPI bisa menjawab ini,” tegas Rudi.
 
Ia menambahkan, seluruh klub peserta ISL tetap akan berusaha memenuhi aspek – aspek verifikasi yang ditentukan oleh BOPI secara bertahap. Tetapi jika sampai 4 April ada yang tidak memenuhi salah satu aspek itu, Rudi meminta BOPI tidak mempermasalahkannya.
 
“Kita akan berupaya memenuhi aspek yang ditentukan BOPI , tapi bertahap. Kalau sampai akhir batas yang ditentukan ada beberapa yang tidak terpenuhi ya tidak masalah,” ucap Rudi.

Lanjut ke halaman berikutnya -->


2

Dampak mundurnya kompetisi ISL ini sendiri menimbulkan kerugian material dan non material bagi Arema. Dari sisi pembiayaan, menurut Rudi ada kerugian besar yang harus ditanggung Arema.

Setiap bulan klub tetap menanggung beban gaji pemain yang nominal seluruhnya mencapai Rp 1,25 milyar. Sedangkan dari sisi pendapatan tiket pertandingan tidak ada pemasukan karena mundurnya jadwal ISL.
 
“Tapi kerugian terbesar adalam imaterial, mental pemain yang sudah siap bertanding tiba – tiba dibatalkan,” tutup Rudi.

Baca juga :

Juan Mata: Finis Empat Besar Harga Mati bagi MU

Galliani Jamin Posisi Inzaghi Tetap Aman

Hadapi New Radiant, Emral Pasang Striker Muda?

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya