Liputan6.com, London - Tiga remaja yang terbang dari London ke Turki dan dilaporkan hilang pekan lalu disebutkan pihak kepolisian Inggris telah berada di Suriah. Mereka dikhawatirkan ingin bergabung bersama kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.
"Polisi terus menjalin kerjasama erat dengan pihak berwenang Turki dalam penyelidikan ini," demikian bunyi pernyataan polisi seperti dikutip dari BBC, Rabu (25/2/2015).
Sumber-sumber di Suriah mengatakan kepada BBC bahwa ketiga anak tersebut, Shamima Begum dan Amira Abase yang berusia 15 tahun dan Kadiza Sultana 16 tahun dibawa oleh para penyelundup menyeberang perbatasan di dekat Kota Kilis empat atau lima hari lalu.
Dilansir dari VOA News, ketiganya yang berteman satu sekolah di London timur itu menghilang Selasa 24 Februari tanpa meninggalkan pesan apapun. Namun pihak berwenang Inggris telah menaiki pesawat Turkish Airline ke Istanbul.
Advertisement
Polisi membantah terlambat memberitahukan kepada Turki tentang tiga anak Inggris yang diduga bepergian ke Suriah, yang kemungkinan besar bergabung ke kelompok ISIS.
"Aparat Turki akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan seandainya mendapatkan informasi lebih awal," ucap Wakil Perdana Menteri Turki Bulent Arinc.
Kepolisian Inggris menegaskan sudah mulai bekerja dengan pihak berwenang Turki sehari setelah tiga anak itu hilang.
Keluarga ketiga gadis itu pun berharap mereka bisa kembali dengan selamat.
"Kami merindukanmu. Kami tidak dapat berhenti menangis," kata ayah Amira, Abase Hussen yang memangku boneka beruang yang diberikan Amira kepada ibunya pada Hari Ibu. "Tolong berpikir dua kali. Jangan pergi ke Suriah."
Ribuan orang asing dari lebih 80 negara telah bergabung dengan ISIS dan kelompok-kelompok radikal lain di Suriah dan Irak, banyak dari mereka menyeberang melalui Turki.
Pihak Turki telah mengatakan mereka memerlukan informasi yang lebih banyak dan lebih cepat dari badan-badan intelijen Barat untuk mencegat mereka. (Tnt)