Liputan6.com, Jayapura - Kepolisian Daerah Papua mengerahkan sekitar 2.000 aparat untuk mengawal pengamanan kedatangan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam kunjungannya ke Jayapura, ibukota Provinsi Papua. Ia dijadwalkan menghadiri Kongres Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) ke XIV yang dilaksanakan di Gedung Olah Raga Cenderawasih.
Kongres pemuda seluruh Indonesia yang akan memilih Ketua KNPI tersebut, akan berlangsung empat hari sejak 24-28 Februari mendatang. Pengamanan yang dilakukan polisi juga melibatkan sejumlah kendaraan anti huru hara.
Kapolda Papua Irjen Poll Yotje Mende mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla yang dijadwalkan akan hadir dalam kongres tersebut pada hari ketiga kegiatan yakni pada 26 Februari.
"Tidak semua personel akan diturunkan. Kami juga melakukan pengamanan terbuka dan tertutup," jelas Yotje, Rabu (25/2/2015).
Pihaknya mengklaim akan ada indikasi terjadinya situasi yang memanas, saat proses pemilihan Ketua KNPI nanti. Sebab ada empat kandidat yang akan maju dalam pencalonan tersebut.
Sejumlah gejolak unjuk rasa juga diprediksi bakal terjadi pada kegiatan pemuda ini, salah satunya adalah penyelesaian kasus Paniai Berdarah.
Advertisement
"Unjuk rasa semacam ini kan sudah di luar agenda. Kami hanya berharap kegiatan pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia ini dapat berjalan aman," papar dia.
Sementara itu, Ketua Panitia Kongres KNPI XIV di Jayapura, Yunus Wonda mengatakan ada lebih dari 700-an pemuda dari seluruh provinsi di Indonesia yang mengikuti kongres tersebut. Dalam perhelatan akbar ini, Pemerintah daerah setempat mengalokasikan dana Rp 15 miliar untuk transportasi dan akomodasi tamu undangan.
"Kami sediakan bus-bus untuk menjemput tamu dan juga ada lebih dari lima hotel bintang lima yang akan menjadi tempat para tamu undangan menginap selama di Jayapura. Kami juga menjamin akan keamanan dari tamu undangan," kata Yunus.
Lanjut Yunus, Pemerintah setempat berharap Kongres KNPI di Papua yang merupakan kongres nasional diharapkan menjadi pintu dan jembatan agar organisasi masyarakat, pengusaha, dan partai politik mulai melirik Papua, sebagai tempat penyelenggaraan pertemuan tingkat nasional dan internasional.
"Apalagi para pemuda Papua sudah minta perhelatan ini digelar sejak 20-25 tahun lalu agar dilaksnakan di Papua untuk lebih mengintegerasikan pemuda Papua ke NKRI," ucap dia. (Tnt)
Baca Juga