Pasokan Beras ke Pasar Induk Cipinang Susut Jadi 2.000 Ton/Hari

Berkurangnya pasokan menyebabkan kenaikan harga beras di pasar.

oleh Septian Deny diperbarui 25 Feb 2015, 10:22 WIB
Pekerja saat mengemas beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Selasa (24/2/2015). Harga beras sejak 9 Februari 2015 melonjak hingga 30 persen, hal ini disebabkan belum meratanya panen di daerah produsen. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang Jakarta mengalami lonjakan cukup tinggi. Bahkan disebut sebagai kenaikan tertinggi dalam 5 tahun terakhir.

Senior Manajer Perdagangan Pasar Induk Beras Cipinang Suminta mengakui kenaikan harga ini merupakan yang tertinggi jika dibandingkan kenaikan harga beras yang pernah terjadi sebelumnya.

"Ini memang kenaikan paling besar karena belum pernah kenaikan nembus diatas Rp 10 ribu per kg," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (25/2/2015).

Suminta mengatakan, kenaikan ini disebabkan oleh berkurangnya pasokan beras ke pasar induk tersebut. Jika biasanya pasokan beras yang masuk antar 3.000 hingga 3.500 ton per hari, saat ini hanya dibawah 2.000 ton per hari.

"Yang 3.000 ton-3.500 ton itu memang kebutuhan untuk Jabodetabek per hari. Penurunan pasokan ini karena di daerah belum ada panen," lanjut dia.

Suminta juga mengungkapkan pihaknya setiap hari telah mengirim data pasokan dan harga beras ke kementerian dan pihak terkait. Namun hingga saat ini belum ada upaya pemerintah untuk menurunkan harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang.

"Kita pengelola pasar setiap hari kirim data baik ke Kemendag, Kementan, Bulog, Pemda. Kita tidak menutupi realita di lapangan, pasokan, distribusi harga kita laporkan tiap hari," tandasnya. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya