Bersaksi, Theo L Sambuaga Disoraki Kubu Agung Laksono

Saat Theo L Sambuaga menjelaskan soal mandat dari Ical, kubu Agung Laksono langsung menyoraki.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 25 Feb 2015, 17:18 WIB
Partai Golkar menggelar Sidang Mahkamah Partai di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Rabu (25/02/2015). Mahkamah digelar untuk mendamaikan dua kubu yang berbeda di tubuh Partai Golkar. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah sempat diskors selama satu jam, sidang Mahkamah Partai Golkar (MPG) di Kantor DPP Golkar, kawasan Slipi, Jakarta, dimulai kembali.

Pada sidang lanjutan tersebut, anggota majelis MPG Prof Natabaya mempertanyakan mandat dari Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical untuk memimpin rapat pleno persiapan Munas Bali (30 November-3 Desember 2014) yang diserahkan Theo L Sambuaga.

Mendengar pertanyaan tersebut, Theo pun menjelaskan mandat diberikan Ketua Umum Ical dan Sekjen Idrus Marham.

"Mandat itu saya terima dari ketum dan sekjen. Bukan hanya membacakan keputusan," ujar Theo di sidang MPG, Rabu (25/2/2015).

Selain itu, Theo menjelaskan saat membacakan putusan tersebut para kader Golkar yang hadir di rapat pleno mendapat sambutan. "Pas saya membacakan putusan, para kader yang hadir bertepuk tangan," tutur Theo.

Saat mendengarkan hal tersebut, kubu Agung Laksono langsung menyoraki Theo. "Bohong, bohong, bohong," ucap para pendukung Agung Laksono.

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Golkar versi Munas Bali, Aziz Syamsuddin, membenarkan bahwa Theo L Sambuaga memiliki mandat dari Ical.

"Pada pukul 14.00 WIB, saya, Pak Idrus dan Pak Theo masuk ke dalam ruangan ini (aula utama Kantor DPP Golkar), lalu Pak Idrus menyampaikan surat mandat," kata Aziz.

"Setelah Pak Idrus membacakan mandat, dan Pak Theo menyampaikan keputusan rapat Partai Golkar sebagai amanat Rapimnas Yogya (17-19 November 2014) untuk diadakan di Bali. Sehingga terlaksanalah di Bali," imbuh Theo sembari memberikan surat mandat kepada majelis Mahkamah Partai Golkar.

Diketahui, pada Rapat Pleno Golkar pada tanggal 25 November 2014, saat Agung Laksono memimpin rapat usai kericuhan pada 24 November 2014, Theo bersama Idrus hadir.

Theo kemudian mengambil alih pimpinan sidang karena mendapat mandat dari Ical. Dia membacakan surat yang diteken Ical dan Idrus yang isinya soal Munas Golkar tetap dilaksanakan di Bali.

Dia kemudian secara sepihak menutup rapat. Interupsi pun bersahut-sahutan dari para peserta rapat. Mereka menolak keputusan kubu Ical tersebut dan meminta Agung Laksono mengambil alih rapat. Theo tidak mengindahkan protes-protes itu dan langsung meninggalkan ruangan bersama Idrus. (Ans/Yus)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya