Liputan6.com, New York - Wall Street merosot dari level tertinggi karena penurunan saham Hewlett-Packard Co dan and Apple Inc. Padahal, data penjualan rumah membukukan kenaikan.
Mengutip Bloomberg, Kamis (26/2/2015), indeks Standard & Poor 500 turun 0,2 persen menjadi 2.111 pada pukul 03.09 waktu New York. Indeks Dow Jones Industrial Averange turun 8,72 poin atau kurang dari 0,1 persen ke level 18.200,47. Sedangkan Indeks Nasdaq Kehilangan 0,2 persen setelah mengalami reli selama 10 hari.
Pelemahan indeks acuan Wall Street tersebut dipicu oleh penurunan saham Hewlett-Packard Co sebesar 10 persen setelah memperkirakan laba akan turun karena penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS). Sedangkan Saham Apple turun 2,5 persen karena saham teknologi merosot 0,9 persen.
"Wall Street sedang berada di puncak dan masih akan mencapai rekor baru. Penurunan ini di luar kebiasaan," jelas Analis Federated Clover Value Fund, Matt Kaufler.
Sebelumnya wall street memang mengalami reli setelah Gubernur Bank Sentral AS atau The Federal Reserved (The Fed), Janet Yellen berbicara di depan senat. Dalam pertemuan tersebut, Yellen mengatakan bahwa level inflasi dan pertumbuhan upah masih cukup rendah sehingga The Fed masih belum bisa menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat atau dalam pertemuan selanjutnya.
Yellen belum bisa memastikan kapan waktu yang telah untuk menaikkan suku bunga tersebut. Menurutnya, beberapa data ekonomi memang menunjukkan perbaikan namun ada juga data yang belum memuaskan.
Data perumahan
Data mengenai penjualan rumah di Amerika pada Januari lalu lebih tinggi dari perkiraan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kestabilan ekonomi di negara tersebut sudah mulai tercipta.
Departemen Perdagangan AS mengungkapkan, Terdapat 481 ribu rumah dibeli pada Januari lalu. jumlah tersebut lebih tinggi jika perkiraan para analis yang disurvei oleh Bloomberg yang memperkirakan bahwa penjualan rumah akan berada di angka 470 ribu rumah.
"Pasar memberikan sinyal positif terhadap apa yang dikatakan oleh Yellen sehingga kemungkinan besar Wall Street masih bisa berada di level positif meskipun tidak terlalu besar kenaikannya," jelas kepala Analis Danske Bank, Allan von Mehren. (Gdn)
Saham Apple Bikin Wall Street Terjungkal
Indeks Dow Jones Industrial Averange turun 8,72 poin atau kurang dari 0,1 persen ke level 18.200,47.
diperbarui 26 Feb 2015, 04:19 WIB(Foto: Reuters)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Heboh Yovie & Nuno karena Hannah Al Rashid Ngaku Tak Dibayar Tampil dalam Video Musik Dia Milikku, Sony Music Indonesia Buka Suara
Kata Sindiran Empati Quote untuk Mengingatkan Pentingnya Kepedulian
Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi: Panduan Lengkap untuk Orang Tua
Memantau Ruang Monitoring Rekapitulasi Penghitungan Suara Pilkada Serentak 2024
Mengenal Air Legen: Air Legen Terbuat dari Apa dan Manfaatnya
Byon Combat Showbix 4 Indonesia vs Malaysia Hadirkan 2 Sabuk Juara
Saat Siswa TK Angkasa Manado Menikmati Makan Bergizi Gratis dari Lanud Sam Ratulangi
Hyundai Tucson Sabet Predikat Bintang 5 Uji Tabrak Bharat NCAP
Apa Arti Shirt: Pengertian, Jenis, dan Sejarah Pakaian Populer Ini
Naikkan Upah Minimum, Prabowo: Kita Perjuangkan Kesejahteraan Buruh
Fokus Pagi : Kebakaran Bengkel dan Rumah di Palembang, Tiga Penghuni Wanita Tewas
Prabowo: Upah Minimum Sektoral Ditetapkan Dewan Pengupahan