Berencana Bajak Pesawat dan Bunuh Obama, 3 Terduga ISIS Ditangkap

Ancaman pembunuhan Obama tidak hanya kali ini saja. Sebelumnya, dalam tayangan video, anggota ISIS mengancam akan membunuh Presiden ke-44 AS

oleh Rizki Gunawan diperbarui 26 Feb 2015, 04:31 WIB
Obama siapkan strategi baru untuk hancurkan ISIS

Liputan6.com, New York - Tiga pemuda yang diduga anggota ISIS ditangkap Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) di Bandara John F Kennedy, New York, ketika hendak berangkat ke Timur Tengah.

Ketiga tersangka diyakini akan menjalani training atau pelatihan ISIS untuk membunuh Presiden Barack Obama. Demikian yang dimuat CNN, Kamis (26/2/2015).

Dalam keterangan yang disampaikan FBI, ketiga terduga anggota ISIS itu juga ditengarai sudah menyusun rencana untuk membajak pesawat komersial.

"Mereka juga memiliki rencana untuk bergabung ke militer Amerika Serikat dalam upaya menyerang tentara kami," demikian keterangan FBI.

3 pemuda yang masing-masing bernama Abdurasul Jaraboev (warga Uzbekistan berusia 24), Akhror Saidakhmetov (Warga Kazakhstan berusia 19 tahun), dan Abror Habibov (30) itu dijerat Pasal atas upaya pembunuhan dan berkonspirasi dengan organisasi teroris internasional.

"Selain menjalani pelatihan dengan ISIS di Timur Tengah dengan membajak pesawat ke Turki, mereka juga berencana melakukan aksi teror di sini jika mereka tak jadi pergi," ujar Pelaksana Tugas Asisten Direktur FBI, Diego Rodriguez.

Ancaman pembunuhan Obama tidak hanya kali ini saja. Sebelumnya, dalam tayangan video, anggota ISIS mengancam akan membunuh Presiden ke-44 AS tersebut di kantor kepresidenan, Gedung Putih.

"Lihat saja Obama, kami akan datang ke Amerika," ujar seorang anggota ISIS dalam sebuah video, seperti dimuat Fox News, 28 Januari lalu. "Lihat saja nanti, kami akan memenggal leher Anda di Gedung Putih." imbuh dia.

Obama sebelumnya mendesak Kongres AS untuk memberikannya kewenangan yang lebih besar demi membinasakan ISIS. Presiden keturunan Kenya itu juga meminta Kongres Amerika Serikat untuk menyetujui pengucuran dana sebesar US$ 3,2 miliar atau sekitar Rp 39 triliun untuk memerangi ISIS di tanah Irak dan Suriah. (Riz)




Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya