Liputan6.com, Jakarta Biasanya, pemijatan dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya penyembuhan, namun kini tidak lagi. Pemijatan merupakan salah satu tindakan preventif supaya tidak jatuh sakit seperti yang diungkapkan dokter spesialis anak dari Departemen Kesehatan Anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, I Gusti Trisna Windiani.
"Sekarang stimulus pijat diberikan kala bayi dalam kondisi medis yang baik," terang dokter Trisna dalam peluncuran kampanye global Johnson's So Much More di Senayan City, Kamis (26/2/2015).
Advertisement
Menurut dokter Trisna, lewat stimulus pijat bisa meningkatkan hormon serotonin yang bantu bayi lebih rileks sehingga menekan hormon stres. Rendahnya hormon stres meningkatkan kekebalan tubuh seorang bayi.
"Orang stres cenderung lebih mudah jatuh sakit, berbeda dengan orang yang tidak stres yang lebih jarang sakit," tutur dokter Trisna.
Dokter Trisna menyatakan bahwa memijat bayi ada baiknya dilakukan secara rutin dua hingga tiga kali sehari. Yakni dilakukan pada pagi hari saat fisiknya sudah siap dan sebelum tidur.